TRIBUNSUMSEL.COM - Ira, Ibunda Mohammad Hasya Athallah Saputra (17) Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) merasa sakit hati atas penetapan status tersangka terhadap anaknya yang kini meninggal dunia.
Untuk itu, Ira menegaskan sudah menutup pintu damai dengan purnawirawan polisi yang diduga sudah menabrak anaknya hingga tewas.
Sebelumnya, Muhammad Hasya Atallah Saputra ditetapkan sebagai tersangka atas kecelakaan yang menewaskan nyawanya sendiri.
Baca juga: Teman SMP Bunda Corla Ungkap Nama Panggilan Saat Kecil, Tepis Isu Transgender: Kami Manggilnya Indri
Berdasarkan versi keluarga, mahasiswa UI itu tewas setelah diduga ditabrak mobil Pajero yang dikemudikan purnawirawan Polri, AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono.
Ibunda Mohammad Hasya Athallah Saputra, Ira, mengaku sudah bertemu langsung dengan AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono.
Ira mengungkapkan, pihak kepolisian sempat melakukan mediasi di kantor Ditgakkum Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Setelah bertemu purnawirawan polisi yang diduga menabrak Hasya Atallah, Ira menyampaikan sejumlah pernyataan.
Dirangkum Tribunnews.com, berikut ini pengakuan ibu mahasiswa UI setelah bertemu purnawirawan polisi tersebut:
Diminta Damai
Ira mengaku, saat menghadap beberapa perwira polisi, dirinya dipaksa untuk berdamai.
"Sudah bu. Damai saja. Karena posisi anak ibu 'sangat lemah'," kata Ira menirukan gaya bicara perwira polisi itu, Jumat (27/1/2023).
Ira pun merasa heran terkait perkataan polisi yang menyebut posisi sang anak lemah dalam kasus ini.
"Saya sih enggak bilang (saat mediasi) kami diintimidasi."
"Tetapi saya merasa kami berdua seperti disidang saat proses mediasi," ucap dia.
Tak Boleh Didampingi Kuasa Hukum