Siti setiap harinya pergi sendiri ke berbagai tempat semau dirinya.
Ia pergi dengan mengendarai bus.
Seringkali petugas mendapatkan kabar Siti sudah berada di Johar, museum Ronggowarsito dan tempat lainnya.
"Perginya masih di seputar kota Semarang, pergi pagi sore pulang, selalu begitu," ucapnya.
Akibat tak terkontrol tersebut, Siti hamil berulang kali dengan lelaki tidak jelas.
Ratna mengaku, tentu sulit menelusuri siapa yang menghamili Siti sebab pergi dan bergaul dengan siapa tidak jelas orangnya.
Namun, kehamilan Siti selalu diurus olehnya dan keluarga dari memeriksakan ke puskesmas hingga mengurus persalinan.
"Mau dilaporkan ke polisi, laporan ke siapa, tidak tahu orangnya, yang penting saat hamil dibawa ke puskesmas," terangnya.
Pengakuannya, Siti dalam kehidupan sehari-hari bersikap seperti orang normal pada umumnya.
Ia dapat diajak mengobrol ketika merasa nyaman dengan lawan bicara.
"Hanya saja Siti tidak suka keramaian," terangnya.
Baca juga: Nasib Wage Suti, Wanita di Sorong Dibakar Hidup-hidup karena Dituding Penculik Bayi, Ternyata ODGJ
Baca juga: ODGJ di Papua Dibakar Hingga Tewas Usai Dikira Jadi Sindikat Penculikan, Keluarga Tak Terima
Siti diketahui pula sudah menikah sebanyak dua kali, satu pernikahan resmi dan satu lagi secara siri.
Anak pertama usia 20 tahun dirawat ayah kandungnya di Mojokerto.
Anak kedua usia 16 tahun dirawat di Jakarta oleh Budenya.
Anak ketiga usia delapan tahun meninggal dunia diduga karena kurangnya perawatan.