Ketika bulan menutup matanya
Sedangkan mentari mulai biaskan cahaya
Bersama pelangi iringi pagi dengan senyuman
Kudengar suara burung riuh asik bersahutan
Bagai menyambut datangnya isra mi'raj silam
Hari dimana dua kejadian dalam satu malam
Isra suatu perjalanan dari
Masjidil haram ke Masjidil Aqsha
Mi'raj diangkatnya sang Rosul
Ketempat tertinggi Sidratul Muntaha.
Menerima firmanNYA mengerjakan shalat lima waktu
Menyebarkannya keseluruh umat-umat Beliau
Bahwa shalat adalah bentuk
komunikasi kepada ALLAH SWT
Ijinkanlah aku mengajak
saudara berzikir dan Sholawat.
Kepada Nabi kita Muhammad SAW
yang menyayangi kita
Hingga ajal menjemput pun
"Umatku..Umatku...Umatku" tak pernah lupa.
Bahkan rasa sakit sakratul
maut diambilnya demi umatnya
Mari kita dirikan shalat lima
waktu untuk kita juga
6. Ketika Itu..
Ketika itu….
Ada sekeping hati yang berduka
Ketika itu ….
Ada sudut hati yang menangis
Paman yang selalu membela
Dan istri yang tercinta
Telah pergi untuk selama-lamanya
Ketika itu…
Tahun ‘amul Huzni
Baginda yang mulia
Bermuram durja
Lalu sang maha pemilik hati
Mengutus para malaikatnya
Ketika itu…..
Perjalanan dimulai
Sebagai penghibur lara dan menunjukkan kebesaran-Nya
Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
Diteruskan ke Sidratul Muntaha
Bertemu Allah Ta’ala
Ketika itu.
Perintah ruku’ dan sujud lima kali sehari semalam
Dari hamba-Nya untuk sang pencipta
Itulah hadiah yang terindah
7. Cahayamu
Hadirmu bagai purnama menerangi malam
Bagai bintang indah berkerlip
Bagai pelangi memberi warna
Bagai gemunung mengkokoh jiwa
Bagai batu karang teguh berdiri
Bagai air sejuk mengalir
Merasuk jiwa-jiwa lara
Jiwa-jiwa dalam kegelapan
Jiwa-jiwa alam kebimbangan
Cahayamu menuntunku
Menuju jalan Ilahi
Menuju kesucian hakiki
Dalam pelukan Rabb
Duhai junjungan jiwa
Telah kau beri kami cahaya
Dari kegelapan dunia
Telah menjadi tuntunan umat
Pada langkah kami dibelantara kehidupan
***