"Karena bagaimana pun Gerindra sudah mendukung 100 persen bahwa Prabowo capres dan itu calon tunggal, tidak ada calon lain," ungkap dia.
"Seandainya kalau ada yang bermanuver soal pencapresan, ya itu tadi, harus angkat kaki dan itu memang bagian dari penegakkan disiplin partai siapa yang tidak setuju dengn parpol ya harus keluar," imbuh dia.
Belakangan, gerak-gerik Sandiaga tengah menjadi sorotan setelah tak menghadiri acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Presiden partainya yang dihadiri Prabowo dan sejumlah elite Gerindra lainnya di Jakarta pada Sabtu (7/1/2023).
Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Gerindra Genjot Elektabilitas Prabowo Subianto
Baca juga: Teriakan Histeris Emak-emak di Banyuwangi, Doakan Prabowo Subianto Jadi Presiden 2024
Sebaliknya, sehari setelah acara Gerindra atau Minggu (8/1/2023), Sandi justru hadir di acara Hari Lahir (Harlah) ke-50 PPP di Yogyakarta. Prabowo pun sempat angkat bicara terkait kadernya yang bermanuver.
Meski tak menyinggung nama Sandi, ketua umum Partai Gerindra itu mempersilakan kadernya meninggalkan partai jika sudah tak cocok dengan dirinya.
"Kalau tidak cocok sama Prabowo, ya monggo enggak apa-apa, cari partai lain, pindah partai boleh dong," kata Prabowo saat meresmikan kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra, Sabtu (7/1/2023).
Dalam pidatonya, Prabowo menyebut bahwa ada kader Gerindra yang keluar jalur.
Sikap yang ditunjukkan kader itu disebut berbeda dengan perkataannya.
"Ada saja rekan kita yang kadang-kadang keluar dari jalur, salah jalan, enggak tahu saya, karena itu sifat, kita harus koreksi diri kita, lain di mulut lain di hati. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati, kumaha (bagaimana)?" ujar Prabowo.
Padahal, kata Prabowo, seorang kader harus mengikuti garis yang sudah ditetapkan partai.
Sebab, membesarkan partai perlu kerja sama seluruh anggota.
Oleh karenanya, Prabowo berharap, kader-kader yang keluar jalur itu segara mendapat pencerahan.
Atau jika tidak, dapat memutuskan berpisah dengan Gerindra secara baik-baik.
"Aku juga dulu di Golkar pindah dengan baik, tapi saya menghadap ketua umum waktu itu saya pamit.
Aku bikin surat pengunduran diri dan aku pamit. Saya datang ke tokoh-tokoh Partai Golkar untuk pamit," ujar Prabowo.