"Politik itu tak mengenal usia. Yang jadi masalah adalah kaderisasi jalan atau tidak," kata Gerung saat diwawancarai Jurnalis Senior, Hersubeno Arief, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (9/1/2023).
Rocky Gerung lantas mencontohkan terkait politisi senior yang masuk lagi ke panggung politik.
Di AS, kata Gerung, pada tahun 1980-an tiba-tiba muncul Ronald Reygen yang dikenal dengan konsep reygenomiks.
Disebutkan, Reygen dipilih karena dia dianggap mengetahui situasi ekonomi AS.
Gerung pun menilai, munculnya politisi senior ke panggung politik di Indonesia dianggapnya karena parpol gagal menciptakan kader, berbeda dengan di Eropa dan AS.
"Perputaran elite selalu berlangsung, bukan karena tidak ada stok, tetapi untuk membackup suatu ideologi."
"Tetapi kalau di Indonesia berbeda, karena enggak ada stok maka orang tua (politisi senior) muncul lagi, tapi itu tidak menghalangi, itu hak konstitusional."
"Yang ingin kita perlihatkan adalah jangan orang tua (politisi senior) ini menghalangi kaderisasi orang muda," jelas Rocky Gerung.
Baca juga: Jelang Ulang Tahun ke-50 PDI Perjuangan, Megawati Keluarkan 7 Perintah Harian, Begini Isinya
Baca juga: Sikap Tegas Kadispenad TNI AD, Usai Banyak Prajurit TNI Marah Karena Politisi PDI, Effendi Simbolon
Pengamat: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri Berpotensi Maju di Pilpres 2024
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, memberikan tanggapan soal potensi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.
Adi menilai, Megawati Soekarnoputri berkemungkinan maju di Pilpres 2024.
Namun, hal itu tergantung dua kemungkinan.
Pertama, jika Megawati memang menghendaki ia untuk maju di Pilpres 2024.
"Tergantung dua hal. Pertama jika Megawati berkehendak (mengajukan dia) maka sangat mungkin bisa maju kembali," kata Adi saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (8/1/2023).
Adi menyebut, para kader PDIP pun akan melipatgandakan semangat juang untuk mendukung Ketumnya.