Baca tanpa iklan
Dia terkejut melihat putranya akan menghukumnya, sehingga menantangnya dengan mengklaim bahwa kurangnya bukti tidak akan pernah mengkonfirmasi perannya dalam kejahatan tersebut.
Namun, Raja telah mengambil keputusan dan siap untuk bersaksi melawannya karena dia telah melihat semuanya secara langsung bertahun-tahun yang lalu.
Berbicara kepada dewan, dia membawa dokumentasi draf pertama catatan hari itu untuk mengonfirmasi bahwa penyebab kematian Putra Mahkota bukanlah penyakitnya, melainkan keracunan.
Dia menyajikan semua bukti saat anggota dewan memintanya untuk mempertimbangkan kembali keputusannya, karena mengungkit masa lalu hanya akan membingungkan orang dan membuat mereka mempertanyakan kemampuannya.
Putra Mahkota dengan senang hati menyambut mantan Putri Mahkota dan keponakannya, Won-seon, ke istana.
Hwa-ryeong, juga, menerima bahwa sudah waktunya putranya beristirahat dengan tenang karena semua keseimbangan dipulihkan, seperti yang dia harapkan sebelum kematiannya.
Baca juga: 6 Kata Umpatan Bahasa Korea Sering Muncul di Drakor, Ada Kata Shibal Viral di Medsos
Park Gyeong-u ditunjuk sebagai kepala Kantor Sillok oleh Raja. Dia juga melewati perintah untuk mengembalikan Ratu Yoon yang digulingkan sementara Janda Ratu dikurung di kamarnya, melarang segala jenis interaksi pribadi dengan siapa pun.
Raja mengambil keputusan yang sangat berat, dimana ia memutuskan hubungan dengan ibunya sendiri. Setelah mendengarnya Ibu Suripun memutuskan untuk bunuh diri di kamarnya setelah kehilangan kekuasaan.
Hwa-ryeong berdoa agar jiwanya bebas dari semua kejahatan yang dia lakukan selama hidupnya.
Hubungan Seong-nam dan Cheong-ha berjalan manis, dimana seong-nam berusaha terus menyelesaikan daftar keinginan cheong-ha.
Di sisi lain, Permaisuri Hwang, yang tampaknya telah menjadi korban delusinya, dan Ui-seong dikurung di tempat tinggal mereka yang sederhana di luar istana, seperti bekas tempat tinggal Ratu Yoon.
Baca juga: 70 Kosakata Bahasa Korea Sering Muncul di Drakor Populer dan Artinya, Bahasa Sehar-hari
Hwa-ryeong mengunjungi mereka untuk memeriksa kesehatan mereka.
Muan menerima bimbingan dari selir kerajaan tentang mengajari putrinya dalam kunjungan singkatnya ke istana, sementara Pangeran Bo-geum juga kembali dalam kunjungan resmi dan bertemu ibunya.
Pangeran Simso juga menyampaikan kabar gembira atas kehamilan istrinya.
Hwa-ryeong membawa Cheong-ha ke Hyewolgak, tempat tinggal wanita di luar istana dan meminta dukungannya untuk membantu memberdayakan dan melindungi mereka semua bersama-sama.