Ricky mengaku kaget dab bertanya-tanya kenapa Brigadir J ditembak hingga terkapar saat itu oleh Bharada E.
Setelah itu ia juga mengaku melihat Ferdy Sambo tengah menembak dinding.
Ricky mengaku masih heran dan takut.
Ia kemudian bertanya-tanya kenapa peristiwa itu sampai terjadi.
"Di situ saya kaget. Kok ditembak, kenapa? Terus ditembak sampai jatuh yang mulia, Terus saya lihat, pak FS lagi nembakin dinding. Setelah itu saya hanya nunggu di dekat dapur. Kenapa ini, ada apa, kan sempat takut Yang Mulia. Kok bisa ada peristiwa seperti ini," kata Ricky.
Usai penembakan, kata Ricky, Ferdy Sambo bersama Putri Candrawathi ke luar rumah.
Ia mengaku melihat Putri Candrawathi menangis dan dirangkul Ferdy Sambo ke garasi.
"Enggak berapa lama, bapak keluar dengan ibu. Ibu nangis tapi dirangkul bapak, melewati saya. Saya ikut ke garasi, bapak ibu terus ke carpot, terus panggil saya bapak bilang antar ibu ke Saguling," ujar Ricky Rizal.
Cuma 30 Persen Pengakuan Benar
Kuasa hukum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Ronny Talapessy menilai kesaksian Ricky Rizal di persidangan kasus pembunuhan Brigadir J banyak yang janggal.
Jika dipersentase kata Ronny, 30 persen kesaksian Ricky Rizal benar dan 70 persen sisanya diragukan.
"Kami menilai keterangan dari Ricky Rizal ini 30 persen yang bener, 70 persennya diragukan," kata Ronny kepada awak media, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022).
Menurut Ronny, kesaksian Ricky Rizal tidak sesuai dengan fakta persidangan yang sudah diungkap sebelumnya. Misalnya seperti arahan menggunakan HT.
Ronny mengatakan sistem HT itu satu jaringan sehingga ketika ada panggilan untuk Ricky Rizal maka yang lain pun akan ikut mendengar.
"Kan Ricky Rizal mengatakan dipanggil Ferdy Sambo melalui HT. Tadi sudah ditanyakan kepada seluruh ajudan bahwa tidak ada perintah dari HT untuk Ricky Rizal naik ke lantai tiga," katanya.