TRIBUNSUMSEL.COM -- Aksi kejam Dhio Daffa Syadilla tega meracuni ayah ibu dan kakak perempuan di Magelang membuat sahabatnya heran tak percaya.
Lantaran mengenal sosok Dhio Daffa Syadilla membuat sahabat keheranan lantaran tindakan dinilai begitu kejam
Lalu bagaimana sikap Dhio Daffa dalam tongkrongan dengan para sahabatanya?
Melansir dari Tribunjateng.com, Sabtu (3/12/2022) , Adrinan mengaku sahabatnya mengenal Dhio berasal dari keluarga harmonis dan berkecukupan.
Bagaimana tidak sosok Dhio dikenal kerap dimanjakan orangtua dengan memenuhi segala kebutuhannya.
Apalagi mengingat mendiang Abbas Ashar (58) dan Heri Riyani (54), selalu memenuhi gaya hidup Dhio yang terbilang memiliki standar tinggi.
"Selama saya mengenal dia, memang dari pihak orangtua penginlah anaknya itu apa-apa enak. Dari orangtua juga saya rasa kecukupan banget untuk membiayai dia." ungkap Adrinan.
"Bisa dibilang kayak gitu(dimanjakan) sama orangtuanya," tambahnya.
Sebagai sahabat yang cukup dekat, Andrinan mengaku bahwa Dhio memang memiliki standar hidup yang cukup tinggi dibanding teman-temannya.
"Kalau Dhio ya lumayan standar dia agak tinggi memang." ujarnya.
Ia juga dinilai tergolong royal terhadap teman yang dekat dan membuatnya nyaman.
"Dia royal tapi pilih-pilih kalau menurut saya, kalau enggak dekat banget dia agak pelit," ungkap Adrinan.
"Kalau sudah benar-benar dia nyaman sama seseorang itu pasti royalnya," tandasnya
Akui Iri Dengan Sang Kakak Dhea Chairunnisa
Kepada penyidik, Dhio Daffa Syahdilla mengaku sudah memendam sakit hati dengan keluarganya sejak lama.
Pasalnya menurut Dhio Daffa Syahdilla saat ia curhat kepada ayah dan ibunya kerap tidak direspon.
Dhio Daffa Syahdilla merasa orangtuanya lebih perhatian kepada kakak perempuannya.
"Pertama ya rasa sakit hati yang udah lama, intinya dari hal sepele pun kadang saya cerita responnya beda," ucap Dhio Daffa Syahdilla.
"Beda kalau pas sama kakak," imbuhnya.
Mendengar ucapan Dhio Daffa Syahdilla, penyidik tak percaya.
"Itu perasaan kamu saja," ucap penyidik dengan tegas.
Dengan tangan terborgol, Dhio Daffa Syahdilla menegaskan hal tersebut benar terjadi dan bukan perasaanya saja.
"Emang iya pak," ucap Dhio Daffa Syahdilla.
"Saya lihat kebanyakkan kalau saya curhat atau apa enggak dianggap," imbuhnya.
Curhatan Dhio Daffa Syahdilla rupanya tak sejalan dengan fakta yang ada.
Paman Dhio Daffa Syahdilla, Sukoco mengatakan Abbas Ashar dan Heri Riyani sangat memanjakan anak bungsunya tersebut.
"Saya meluruskan berita simpang siur bahwa pengakuan dari tersangka bahwa dia itu sebagai tulang punggung itu sama sekali tidak benar," tegas Sukoco dikutip KOMPAS TV, Selasa (29/11/2022).
"Bahkan justru yang merusak dana-dana milik orangtua itu tersangka sendiri."
Dengan kepandaiannya bersilat lidah, Dhio membohongi keluarganya agar bisa memperoleh uang dalam jumlah besar.
"Dengan berbagai alasan, kebohongan-kebohongan, pandai dalam memberikan suatu masukan pada orangtua, sehingga dana-dana orangtua digerogoti oleh tersangka," beber Sukoco.
Saat adiknya masih hidup, Sukoco mengaku pernah mendengar cerita bahwa Dhio diberi jatah Rp 32 juta sebulan untuk membayar kursus.
Namun saat ditegur, orangtua korban justru enggan melakukan pengecekan dan percaya sepenuhnya pada pemuda tersebut.
"Seperti waktu almarhuman adik saya, Heni Riyani, pernah beberapa bulan yang lalu ketemu sama saya, mengatakan bahwa, 'Mas, ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan itu Rp 32 juta, untuk kursus bahasa Inggris, belum yang lain-lainnya," tutur Sukoco.
"Saya katakan, 'Apakah tidak kau cek di mana dia kursus, benar atau tidaknya?', tapi almarhumah, 'Wes aku percoyo, yakin'. imbuhnya.
Analisa Forensik
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri menilai ada motif instrumental yang mendorong Dhio Daffa Syahdilla atau DDS (22), melakukan pembunuhan keluarganya sendiri dengan racun sianida.
Motif instrumental yakni ada keinginan yang dicapai dari tindakan tersebut. Semisal untuk menguasai harta atau mendapatkan hak waris dari keluarga.
"Motif instrumental ini berbeda dengan emosional, kalau emosional ada rasa negatif yang mendorong pelaku melakukan itu, sementara instrumental manfaat apa yang ingin dia capai lewat pembunuhan itu," ujar Reza di program Kompas Malam KOMPAS TV, Rabu (30/11/2022).
Reza juga meyakini pelaku tidak mengalami ganguan jiwa dan secara sadar melakukan perbuatannya.
Hal ini bisa diketahui saat penyidik menggali keterangan pelaku hingga akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
Dalam proses pemeriksaan, penyidik pastinya memiliki penilaian dengan melihat kompetensi pelaku saat memberikan keterangan, kemampuan memahami pertanyaan dan bisa mempertangungjawabkan pernyataan yang diberikan.
Namun perlu juga digali mengenai motif instrumental tadi, sebab jika motif ini tidak didalami, ada kemungkinan aksi pembunuhan ini cara yang jitu untuk mendapatkan harta.
"Hal ini menurut saya perlu didalami, mudah-mudahan memberi gambaran sebetulnya rasa sakti hati emosional kah atau justru motif ini instrumental yang jadi penyebab utama pelaku melakukan kejahatan," ujar Reza.
Sebelumnya satu keluarga terdiri dari suami Abbas Ashar (58), istri Heri Riyani (54), dan anak perempuan bernama Dhea Chairunisa (25) tewas di rumahnya di Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Senin (28/11/2022).
Satu keluarga ini tewas diracun oleh Dhio Daffa Syahdilla, anak kedua keluarga tersebut.
DDS kepada penyidik mengakui membunuh keluarganya karena sakit hati. Pelaku yang merupakan anak bungsu ini tidak terima diminta bantu perekonomian keluarga.
Polda Jateng telah menetapkan DDS sebagai tersangka pembunuhan keluarganya sendiri. Pelaku melakukan aksi kejahatannya dengan menuang racun sianida ke minuman korban yang biasa disajikan pagi hari oleh sang ibu.
Adapun racun sianida didapat dari situs jual beli online dan pembayaran Cash on Delivery (COD) kepada salah satu kurir belanja online di wilayah Kabupaten Magelang.
Sianida itu beli seharga Rp 750 ribu pada 17 November 2022 kemudian digunakan pada Senin 28 November 2022.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 340 juncto Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau hukuman m
(*)
Baca berita lainnya di Google News