Berita Nasional

Dhio Daffa Syahdilla Punya Gaya Hidup Tinggi & Dimanja, Namun Tega Racuni Keluarga di Magelang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dhio Daffa Syahdilla Punya Gaya Hidup Tinggi & Dimanja, Namun Tega Racuni Keluarga di Magelang

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM - Gaya hidup Dhio Daffa Syahdilla yang bunuh keluarganya di Magelang diungkap oleh temannya.

Dhio disebut punya gaya hidup dengan standar yang tinggi.

Hal tersebut dikatakan oleh Adrinan, sahabatnya yang tak menyangka Dhio setega itu pada keluarga sendiri.

Pasalnya, selama ini Andrian mengenal baik Dhio dan keluarganya sangat harmonis dan berkecukupan.

Dhio meracuni keluarga menggunakan sianida dan arsenik di rumah mereka di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

"Jujur enggak nyangka banget dan masih enggak percaya sih Dhio bisa setega itu," aku Adrinan dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (2/12/2022).

Baca juga: VIRAL Video Oknum Petugas Kotak Amal Masjid Agung Palembang Diduga Mencongkel Uang Pemberian Jamaah

Bak Tak Tahu Diri, Dhio Tega Racuni Keluarganya, Padahal Dulu Dirawat Ibu saat Hampir Meninggal (ist)

Menurut Andrian, tidak ada alasan bagi Dhio meracuni keluarganya lantaran ia sudah dimanjakan dengan segala kebutuhannya.

Apalagi mengingat mendiang Abbas Ashar (58) dan Heri Riyani (54), selalu memenuhi gaya hidup Dhio yang terbilang memiliki standar tinggi.

"Selama saya mengenal dia, memang dari pihak orangtua penginlah anaknya itu apa-apa enak. Dari orangtua juga saya rasa kecukupan banget untuk membiayai dia." ungkap Adrinan.

"Bisa dibilang kayak gitu(dimanjakan) sama orangtuanya," tambahnya.

Sebagai sahabat yang cukup dekat, Andrinan mengaku bahwa Dhio memang memiliki standar hidup yang cukup tinggi dibanding teman-temannya.

"Kalau Dhio ya lumayan standar dia agak tinggi memang."  ujarnya

Ia juga dinilai tergolong royal terhadap teman yang dekat dan membuatnya nyaman.

"Dia royal tapi pilih-pilih kalau menurut saya, kalau enggak dekat banget dia agak pelit," ungkap Adrinan.

"Kalau sudah benar-benar dia nyaman sama seseorang itu pasti royalnya," tandasnya.

Baca juga: Fakta Ferry Mursyidan Eks Menteri ATR Meninggal Dalam Mobil di Parkiran Hotel, Keluarga Tolak Otopsi

Sehingga Kerabat dari keluarga yang diracun putranya sendiri di Magelang, Jawa Tengah, membantah kabar bahwa tersangka dibebani tanggungan keluarga.

Bahkan, orangtuanya rela menjatah Dhio dengan uang bulanan sebesar Rp 32 juta hanya untuk membiayai kursus yang belum jelas kebenarannya.

Sebagaimana diketahui, korban adalah sang ayah Abbas Ashar (58), ibu Heri Riyani (54) dan anak sulungnya Dhea Choirunnisa (25).

Kepada polisi, Dhio mengaku melakukan pembunuhan karena dibebani tanggung jawab keluarga lantaran ayahnya baru saja pensiun.

Curhat Dhio Usai Racuni Ayah, Ibu, dan Kakaknya, Ngaku Diperlakukan Tak Adil, Polisi Ambil Sikap

Kini, Dhiopun mengungkapkan sejumah pengakuan usai diamankan di Polda Jawa Tengah.

Dhio mengaku, orang tuanya lebih perhatian kepada kakaknya dibandingkan dia.

Terkuak curhatan pelaku pembunuhan tiga anggota keluarganya sendiri, Dhio Daffa Syahdilla (22) kepada penyidik Polda Jateng.

Kepada penyidik, Dhio Daffa Syahdilla mengaku sudah memendam sakit hati dengan keluarganya sejak lama.

Pasalnya menurut Dhio Daffa Syahdilla saat ia curhat kepada ayah dan ibunya kerap tidak direspon.

Postingan Terakhir Dhea Chairunnisa Sebelum Dibunuh Dhio Daffa Pakai Racun di Magelang Bak Firasat (TikTok via TribunBogor)

Dhio Daffa Syahdilla merasa orangtuanya lebih perhatian kepada kakak perempuannya.

"Pertama ya rasa sakit hati yang udah lama, intinya dari hal sepele pun kadang saya cerita responnya beda," ucap Dhio Daffa Syahdilla.

"Beda kalau pas sama kakak," imbuhnya.

Mendengar ucapan Dhio Daffa Syahdilla, penyidik tak percaya.

"Itu perasaan kamu saja," ucap penyidik dengan tegas.

Dengan tangan terborgol, Dhio Daffa Syahdilla menegaskan hal tersebut benar terjadi dan bukan perasaanya saja.

"Emang iya pak," ucap Dhio Daffa Syahdilla.

"Saya lihat kebanyakkan kalau saya curhat atau apa enggak dianggap," imbuhnya.

Curhatan Dhio Daffa Syahdilla rupanya tak sejalan dengan fakta yang ada.

Paman Dhio Daffa Syahdilla, Sukoco mengatakan Abbas Ashar dan Heri Riyani sangat memanjakan anak bungsunya tersebut.

"Saya meluruskan berita simpang siur bahwa pengakuan dari tersangka bahwa dia itu sebagai tulang punggung itu sama sekali tidak benar," tegas Sukoco dikutip KOMPAS TV, Selasa (29/11/2022).

"Bahkan justru yang merusak dana-dana milik orangtua itu tersangka sendiri."

Baca juga: Curhat Dhio Usai Racuni Ayah, Ibu, dan Kakaknya, Ngaku Diperlakukan Tak Adil, Polisi Ambil Sikap

Dengan kepandaiannya bersilat lidah, Dhio membohongi keluarganya agar bisa memperoleh uang dalam jumlah besar.

"Dengan berbagai alasan, kebohongan-kebohongan, pandai dalam memberikan suatu masukan pada orangtua, sehingga dana-dana orangtua digerogoti oleh tersangka," beber Sukoco.

Saat adiknya masih hidup, Sukoco mengaku pernah mendengar cerita bahwa Dhio diberi jatah Rp 32 juta sebulan untuk membayar kursus.

Namun saat ditegur, orangtua korban justru enggan melakukan pengecekan dan percaya sepenuhnya pada pemuda tersebut

"Seperti waktu almarhuman adik saya, Heni Riyani, pernah beberapa bulan yang lalu ketemu sama saya, mengatakan bahwa, 'Mas, ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan itu Rp 32 juta, untuk kursus bahasa Inggris, belum yang lain-lainnya," tutur Sukoco.

"Saya katakan, 'Apakah tidak kau cek di mana dia kursus, benar atau tidaknya?', tapi almarhumah, 'Wes aku percoyo, yakin'. imbuhnya.

Dirawat Penuh Kasih Sayang

Dhio pernah mengalami kecelakaan pada tahun 2019 silam yang membuatnya dirawat di RS Dr Sardjito, Yogyakarta.

"2019 dia kan kecelakaan kemudian dirawat di RS Sardjito. nIbunya yagg merawat kalau bapaknya kan jauh kerja di luar kota," kata Sukoco dilansir dari Youtube TV One News, Rabu (30/11/2022).

Sukoco mengatakan bahwa sebenarya Dhio adalah anak yang baik.

"Sebenarnya baik anak itu, termasuk cerdas, disiplin juga tapi saya sendiri tidak tahu ko sampai terjadi kasus seperti," kata Sukoco.

Namun, Sukoco mengakui bahwa Dhio memang begitu dimanja selama ini.

Dia menilai perilaku Dhio semakin terlihat berubah sejak dia mengalami kecelakaan pada tahun 2019 silam.

"Mungkin dari sikap terlalu sayang ibunya ini setelah dia sembuh merubah karakter dan perilaku pelaku," ujar Sukoco.

Sepengetahuannya, sejak alami kecelakaan, Dhio menjadi lebih suka meminta uang untuk keperluan yang tidak perlu.

Sukoco juga menyebut bahwa Dhio berbohong soal pekerjaannya yang mengaku menjadi pegawai PT KAI.

"Sering pergi ngakunya kesana-sini, minta duit orangtua, minjam mobil," kata Sukoco.

Sukoco tak sampai mengira bahwa saat sudah sembuh Dhio justru tega meracuni orang tua dan kakaknya dengan menggunakan sianida.

Tersangka DDS (22), pembunuh tiga anggota keluarganya sendiri mengaku melancarkan aksinya karena terinspirasi dari kasus Munir hingga kasus Mirna.

Baca juga: Dhio Tega Racuni Ayah, Ibu, dan Kakaknya HIngga Tewas Karena Terinspirasi Kasus Munir dan Mirna

Hal tersebut, disampaikan oleh Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun. 

Sebelumnya, kepolisian telah melakukan pengembangan kasus dengan menanyakan kepada tersangka bagaimana dan darimana mempelajari hingga tega menghabisi nyawa keluarganya sendiri.

"Ternyata, yang bersangkutan menjelaskan belajar dari kasus-kasus yang pernah terjadi. Di mana kasus yang pernah terjadi itu kasus yang menggunakan zat kimia, antara lain kasus Munir yang waktu itu meninggal karena zat kimia arsenik. Yang kedua, kasus yang terjadi di Jogja beberapa waktu lalu yang mana ada sate yang diolesi zat kimia berupa sianida ,dan juga kasus Mirna yang mengunakan sianida dicampurkan ke dalam kopi,"ujarnya di Aula Mapolresta Magelang, Jumat (02/12/2022).

Dari hasil pemeriksaan tersebut, polisi juga menemukan fakta baru yakni perencanaan menghabisi nyawa keluarganya sendiri sudah dilakukan tersangka sejak lama.

Pelaku diketahui telah melakukan percobaan pembunuhan pertama yang dilakukan dengan mencampurkan zat kimia arsenik ke dalam minuman es dawet, pada Rabu (23/11/2022). 

Lalu,mencoba kembali pada percobaan kedua hingga nyawa korban tidak terselamatkan, pada Senin (28/11/2022).

Baca berita lainnya di google news

Artikel telah tayang di Tribunjateng.com

Berita Terkini