Berita Palembang

Progres Fly Over Simpang Sekip Palembang Minus 3 Persen, Komisi V DPR RI Soroti Ganti Rugi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunjungan kerja spesifik komisi V DPR RI, dalam rangka meninjau Rel Terpadu LRT dan Program pembangunan Fly Over Sekip Ujung Palembang ke Provinsi Sumsel di Hotel Wyndham, Kamis (10/11/2022).

TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG,-Proyek pembangunan flyover Simpang Sekip Palembang , hingga saat ini dari target 28,46 persen.

Progres  dilapangan pengerjaan flyover sekip ujung baru mencapai 25,48 persen, sehingga proses pengerjaan minus sekitar 3 persen (2,69), sejak dilakukan groundbreaking, pada awal Juli 2022 lalu.

Hal ini terungkap di sela-sela kunjungan kerja spesifik komisi V DPR RI, dalam rangka meninjau Rel Terpadu LRT dan Program pembangunan Fly Over Sekip Ujung Palembang ke Provinsi Sumsel di Hotel Wyndham, Kamis (10/11/2022). 

“Kedatangan kita kesini untuk melihat proyek yang dianggap perlu dilihat dari dekat. jadi ada dua proyek yang kita lihat. Pertama LRT dan kedua adalah pembangunan Fly Over Sekip Ujung Palembang. Untuk fly over ini sendiri memang belum sesuai dengan target yang dipatok,” kata anggota komisi V DPR RI, Ishak Mekki. 

Mantan Wakil Gubernur Sumsel ini mengatakan harusnya pengerjaan sudah mencapai 28,36 persen.

 “Tetapi kenyataan dilapangan mencapai angka 2,6 atau bisa dikatakan minus 3 persen,” kata Ishak. 

Makanya, ia menyatakan bagaimana nantinya keterlambatan pengerjaan ini dapat dikejar sehingga ketika kontrak selesai semua pekerjaan juga selesai dikerjakan atau sesuai jadwal.  

Mantan bupati OKI ini menjelaskan, kendala yang ditemui dilapangan adalah pemindahan utilitas, antara lain, pipa PDAM, tiang listrik, Telkom dan sebagainya.

Selain itu juga, ada tiga lahan (persil) yang belum terselesaikan ganti ruginya. lahan dimaksud antara lain, halaman kantor Bea Cukai yang dimintakan solusi untuk digantikan lahan parkir,  lahan Ruko sebanyak 4 deret dan tempat cucian mobil.  

“Khusus untuk tempat cucian mobil sendiri, memang ada semacam permasalahan, karena lahan tersebut diklaim oleh Petro Gas. Artinya masih ada sengketa antara pemilik lahan serta Petro Gas, ini tentunya memakan waktu untuk penyelesaiannya. Ketika sudah masuk ranah hukum dapat memakan waktu tahunan, karena itu kita berharap semua persoalan lapangan harus segera diselesaikan,” pinta Ishak.  

Komisi V, juga meminta adanya dorongan dari DPRD, Balai Jalan, Bina Marga, Gubernur dan Walikota, agar masalah yang ada segera dituntaskan.

“Mengingat merekalah yang mendorong pembangunan, apalagi diruas jalan tersebut kemacetan saat ini sudah luar biasa. Bila tidak segera diselesaikan, maka rawan akan kemacetan,” paparnya. 

Dalam melaksanakan pembangunan, Ishak, juga mengatakan penyelesaian pekerjaan dilaksanakan mulai dari pinggir badan jalan.  

“Dimulai pembangunan dari pinggir badan jalan, kemudian dilakukan pemancangan tiang ditengah. Sehingga tidak ada kemacetan terjadi, pada saat pembangunan,” ungkap Ishak Mekki. 

Baca juga: Pengakuan Pelaku Jambret di Palembang Usai Ditangkap Polisi, Kesal Dapat iPhone 6s

Sementara itu penanggung jawab pembangunan jalan fly over Rudi Amin, mengatakan pengerjaan pembangunan Fly Over memakan waktu 660 hari kerja dan dibangun oleh Waskita Karya denan KSO PT Kencana.  

Saat ini progres pembangunan menurutnya, minus 2,69 persen dari target yang telah direncanakan. Panjang fly over ini sendiri rencananya 660 meter lebih. 

Rudi menerangkan, manfaat dari pembangunan fly over selain untuk mengurangi serta mengurai kemacetan juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di kota Palembang pada umumnya.  
 

 

Berita Terkini