Seperti yang terjadi Sabtu (1/10/2022), keluarga juga mengizinkan Faiq menonton bersama sahabatnya, Abdul Mukid.
Keduanya berteman baik, dan selalu berangkat dan pulang dalam kondisi selamat dan baik-baik saja.
Karenanya, ketika Mukid menjemput Faiq, keluarga tidak keberatan.
Sampai akhirnya, malam seusai pertandingan, kabar duka itu datang.
Keluarga tersebut hanya bisa mengikhlaskan Faiq, meskipun harus dengan isak tangis saat menyambut kepulangan jenazah Faiq.
Meninggalnya Faiq tidak hanya menyisakan sedih bagi keluarganya, namun juga bagi Mukid.
Seusai pemakaman, Mukid terlihat terdiam dan bersedih di rumah duka.
Hari itu, Mukid menjemput Faiq di rumahnya dengan mengendarai sepeda motor.
Keduanya berboncengan, kemudian berbarengan dengan suporter Arema FC yang lain dari Jember.
Ada 14 sepeda motor di rombongan mereka.
Ketika kerusuhan terjadi, Mukid nekat mencari sang teman.
Perlu waktu 1,5 jam untuk bisa menemukan Faiq.
Saat ditemukan, Faiq sudah meninggal dunia.
"Faiq sudah di gedung tempat mengumpulkan jenazah itu, sudah ditutupi kain. Sudah meninggal dunia," ujarnya.
Mukid bersedih dan kecewa pada dirinya, karena tidak bisa membarengi sampai ke dalam stadion.