Apalagi sampai guru saja tidak sanggup lagi mengajar dikelas tersebut. Hanya saja memamg disayangkan kenapa kepala sekolah sampai emosi.
"Jangan sampai emosi meledak, kembalikan saja anak-anak tersebut ke orang tuanya. Kalau orangtuanya mau melaporkan silakan saja. Nanti kita akan lihat sejauh mana perkembangannya," ungkapnya
Menurut Riza, kalau uda seperti ini ia akan cek dan mengutus kepala bidang untuk mengecek. Jadi nanti akan di cek dulu ya kebenarannya bagaimana.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Henny Yulianti, menambahkan, pihaknya sangat menyayangkan peristiwa itu, kekerasan secara fisik karena ini tak jadi panutan.
"Merokok di kelas juga salah, seharusnya tak harus dilakukan siswa. Karenanya kami juga menyayangkan adanya pemukulan siswa itu. Sebab seharusnya pihak sekolah mencari solusi atau cara lain untuk berbicara dengan siswa," ucapnya.
Untuk pendampingan anak sekolah itu, mereka masih akan berkoordinasi dengan dinas PPA di Ogan Ilir.
Baca berita lainnya langsung dari google news