TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Video mantan guru di Palembang mencari rejeki dengan cara mengamen untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Mantan guru berusia 72 tahun itu bernama Washington Aritonang disebut mantan guru kesenian di berbagai sekolah di kota Palembang salah satunya di SMP Bina Jaya, SMA Bina Jaya, SMA PGRI 2, SMPN 42 Palembang dan sekolah lainnya.
Tampak Washington yang bernyanyi di pasar Simpang Sungki Palembang yang direkam oleh mantan anak didiknya di SMP Bina Jaya Palembang.
Dimana dalam video tersebut di akun Facebook @Desi Deni, terlihat Washington memakai pakaian seragam mengajar berwarna biru sambil membawa tas kerja dan menyanyi lagu mars Bina Jaya.
Seorang guru di SMA Bina Jaya Palembang, Danil mengatakan Washington pernah mengajar di sini tapi sudah lama berhenti karena keinginan nya sendiri.
"Beliau dari tahun 1997 sampai 2005 mengajar di SMA Bina Jaya Palembang sebagai guru kesenian," ucap Danil saat di konfirmasi ke SMA Bina Jaya Palembang, Rabu (31/8/2022).
Danil dan Simon mengakui Washington memang jago memainkan alat musik dan bernyanyi.
Sempat mau menjelang 17 an Washington datang ke sini untuk bersilaturahmi.
"Jadi beliau datang, dan kami minta mengisi untuk kegiatan 17an. Beliau memainkan alat musik keyboard dan setelah itu kami kasih uang transport," ucap Danil dan Simon.
Danil menambahkan, ia bersama beliau masih menjaga komunikasi. Beliau dulu pernah mengamen di Sudirman Walk dan pegawai keyboard orgen tunggal.
Mantan Anak Didik Prihatin
Sementara itu saat di konfirmasi Desi Deni yang mengunggah video tersebut mengatakan, sebenarnya Washington bukan mengamen tapi minta sedekah ke pasar dan puskesmas Kertapati Palembang.
"Itu saya unggah video yang beliau sedang bernyanyi itu keinginan saya karena beliau menciptakan lagu mars Bina Jaya," kata Desi mantan anak didik Washington Aritonang saat di konfirmasi langsung.
Desi mengajak Washington mengobrol, dan Washington berkata bahwa ia ditinggal istri nya karena meninggal dan anak nya ada satu berada di Jerman.
Dan sekarang Washington tinggal di rumah saudara istri nya di Sekip Madang Palembang.
Sehingga Desi merasa iba dan prihatin kepada Washington, ia segera mengajak alumni-alumni untuk membentuk tim penggalangan dana yang akan diberikannya untuk Washington yang merupakan guru keseniannya di Bina Jaya Palembang tahun 1999.
Sang Istri Buka Suara
Tribunsumsel.com mendatangi rumah Washington yang beralamat di Jalan Sekip Madang Dalam I Palembang, Ana selaku istrinya mengatakan, ia merupakan istri ketiga dari Washington.
"Yang dikatakan mantan anak didiknya itu memang benar istri Washington yang meninggal itu istrinya yang kedua dan anak nya kemungkinan ada di Jerman," kata Ana istri ketiga Washington saat di konfirmasi di kediamannya.
Ana menceritakan, istri pertama Washington sudah cerai dan belum mempunyai anak.
Dan istri keduanya meninggal dan memiliki satu anak yang kemungkinan berada di Jerman.
"Dan saya sendiri ini istri ketiga dari Washington dan memiliki 2 orang anak. Anak yang pertama sudah menikah dan menjadi ibu rumah tangga sedangkan anak bungsu masih duduk di kelas 2 SMA di kota Palembang," ucap dia memakai pakaian bergaris hitam putih.
Lanjut ia mengatakan, suami nya memang kesehariannya untuk mencari rejeki dengan cara mengamen di cafe-cafe walau usia nya sudah tua.
"Kalau untuk ngamen di pasar-pasar itu saya tidak tau. Setau saya suami saya mengamen di cafe-cafe," ucap Ana merupakan istri Washington.
Ia menuturkan Washington bekerka sebagai pengamen itu dari keinginan nya ia sendiri dan sambil mencari rejeki yang halal untuk membiayai anak bungsunya yang masih duduk di bangku jenjang SMA.
"Bapak tidak mengajar lagi, saya pensiunan guru SD. Jadi duit pensiunan sudah habis, jadi bapak bekerja sebagai pengamen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya anak nya sekolah," kata Ana.
Baca juga: Kumat Gagal Menikah, Dugaan Sebab Pria Ngamuk Ancam Bakar Ruko Palembang, Pelaku ODGJ
Ana menambahkan untuk Washington meminta-minta sedekah di pasar Simpang Sungki dan lainnya, ia belum mengetahui hal itu dari Washington.
"Setau saya bapak itu memainkan keyboard di cafe-cafe dan berkeliling tidak tau arahnya kemana. Mungkin bisa jadi bapak minta sedekah karena tuntunan kebutuhan sehari-hari yang dimana bapak harus menyekolahkan anaknya yang bungsu," tutupnya.
Pada saat itu Washington belum pulang dari kerja nya yang biasa memainkan keyboard di cafe-cafe atau mengamen, dengan berjalan kaki sendiri.