Berita Kriminal

Janji Komnas HAM Akan Perlihatkan Bukti Rekaman CCTV Kasus Tewasnya Brigadir J

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi melakukan pemeriksaan sejumlah CCTV yang terpasang di sekitar rumah Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Pol Ferdy Sambo. Kematian Brigadir J semakin terang.

TRIBUNSUMSEL.COM - Komnas HAM akan memperlihatkan bukti rekaman CCTV kasus tewasnya Brigadir J.

Sejumlah pemeriksaan telah dilakukan Komnas HAM untuk mengusut tuntas terkait penyebab pasti dari tewasnya Brigadir Yoshua.

Komnas HAM juga menyatakan, akan memperlihatkan hasil rekaman CCTV ke publik.

Terbaru, Komnas HAM memanggil Tim Siber dan Digital Forensik Mabes Polri untuk dimintai keterenagan terkait CCTV yang ada di sekitar kediaman Irjen Ferdy Sambo pada saat kejadian.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, menyebut dari pemeriksaan CCTV jelas terlihat bahwa Brigadir Yoshua masih hidup saat sampai di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Rekaman CCTV juga nantinya akan diperlihatkan ke publik.

Berdasarkan cerita Brigadir J, Vera Simanjuntak mengungkap sosok pengancam kekasihnya  berada di lingkungan rumah Irjen Sambo.

Hal itu diungkapkan tante Brigadir J, Roslin Simanjuntak ketika diwawancarai dalam acara Dua Sisi, TvOneNews, Jumat (29/7/2022).

Sebelum ditemukan tewas, Brigadir J sempat mendapatkan ancaman pembunuhan.

Bahkan ancaman pembunuhan itu, dilansir dari Kompas.com, terus berlanjut hingga sehari sebelum Brigadir J tewas.

"Ada rekaman elektronik, almarhum (Brigadir J) karena takut diancam mau dibunuh pada bulan Juni lalu, dia sampai menangis," kata Kamaruddin, pengacara Brigadir, Sabtu (23/7/2022).

Hal itu senada dengan apa yang diceritakan Roslin Simanjuntak soal curhatan Vera.

Kala itu, Roslin menyebut Vera Simanjuntak menangis di belakang rumahnya.

"Mbak Vera cerita ke kami ada pengancaman ke Nopriasnyah (Brigadir J) sebelum meninggal,"

"Vera datang hari Minggu pagi dia nangis di belakang rumah. Saya tanya 'Vera kenapa nangis terus'," ucap Roslin Simanjuntak kala itu.

Halaman
12

Berita Terkini