TRIBUNSUMSEL.COM - Proses autopsi ulang Brigadir J telah selesai, namun nama Putri dan Panglima TNI sempat disebut oleh Rosti Simanjuntak sampai menangis histeris.
Kedua nama tersebut yaitu putri adalah istri Irjen Ferdy Sambo dan Jenderal Andika selaku Panglima TNI.
Seperti diketahui Rosti menangis histeris di depan makam anaknya.
Bahkan sebelum proses penggalian Rosti nangis lejar tak henti-henti.
Hingga akhirnya, Rosti dibantu oleh sejumlah keluarga yang lain ditopang agar bisa ke luar dari kawasan makam Brigadir J.
"Mana tanggung jawabmu ibu Putri," kata Rosti sembari tak kuasa menahan tangisnya.
Selain nama Putri, dalam tangisannya Rosti juga menyebut Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
"Tolong kami Bapak Panglima, tolong kami. Anak kami disiksa," kata Rosti Simanjuntak setelah selesai menggelar ibadah sebelum penggalian makam dikutip dari Tribunnews.com.
Kuasa Hukum keluarga, Martin Lukas, yang menceritakan suasana keluarga saat proses ekshumasi.
Suasana keluarga ketika proses itu terjadi disebutnya cuma ada tangisan dan ada sedikit kelegaan.
“Yang pasti kalau semua melihat, hanya ada tangisan, tangisan dan tangisan. Bahkan, ibu dari Yoshua itu menyebutkan nama seseorang dan bertanya, di mana kau, di mana kau?” katanya di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Kamis (28/7/2022).
Martin mengisahkan, keluarga Brigadir Yoshua hanya bisa menangis dan histeris saat proses ekshumasi hingga autopsi terjadi.
Sang ibu bahkan masih bertanya-tanya, kenapa anaknya yang sedang menjalankan tugas sebagai abdi negara bisa meninggal secara tragis.
“Itulah perasaannya, bagaimana seorang yang dipekerjakan di tempat tugas bisa meninggal secara mengenaskan. Hanya satu, keluarga menangis, sedih,” ujarnya.
Meskipun ada gurat sedih dari keluarga, Martin juga menceritakan keluarga akhirnya lega.