Sejarah Hari Anak Nasional yang Diperingati Setiap 23 Juli, Berawal dari Gagasan Presiden Ke 2 RI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Hari Anak Nasional. Sejarah Hari Anak Nasional Diperingati Setiap 23 Juli

Kemudian, Dewan Pimpinan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) memutuskan untuk mencabut Hari Kanak-kanak Indonesia, dan menggantinya dengan Pekan Kanak-kanak Nasional Indonesia.

Tanggal Hari Anak Nasional pun kembali berubah menjadi 17 Juni dan diselenggarakan sejak 1951.

Namun, beberapa pihak mempertanyakan alasan ditetapkannya 17 Juni sebagai Hari Anak.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K), Daoed Joesoef, merekomendasikan digantinya Hari Anak-anak Nasional dari 17 Juni menjadi 3 Juli, hari berdirinya Taman Indria sekaligus Hari Taman Siswa.

Di sisi lain, DPP GOPTKI (Gabungan Organisasi Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak Indonesia) mengusulkan untuk mengganti peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli.

Tanggal tersebut disepakati setahun kemudian, 23 Juli 1985, Hari Anak Nasional resmi dirayakan dan tidak berubah lagi hingga saat ini.

Baca juga: Tujuh Cara Untuk Melunasi Jebakan Hutang Pinjol dengan Efektif dan Efisien, Jangan Dibuat Pusing

Baca juga: Cara Memilih Aplikasi Kasir Terbaik Untuk UMKM

Baca juga: 4 Tips Efektif Mengatasi Gugup Berlebihan di Segala Situasi, Agar Sukses Hadapi Tantangan

Demikian sejarah singkat peringatan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli.

Baca artikel dan berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkini