Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM - Cak Lontong jadi model video klip lagu Di Atas Normal NOAH.
Cak Lontong bersama dengan para komika lainnya menjadi model lagu yang sebelumnya dipopulerkan oleh Band Peterpan itu.
Melansir dari Instagram Official Band Noah @noah_site, NOAH kembali memperkenalkan secara resmi model video klip lagu Di Atas Normal.
Band Noah diketahui meminta bantuan kepada para komika seperti, Indra Jegel, Babe Cabita, Uus, Cak Lontong, Maell Lee hingga Boris Bokir sebagai modelnya.
Baca juga: Kisah Bocah Penjual Makanan Keliling Putus Sekolah Demi Bantu Ibu, Dibully Gegara Tak Punya Ayah
Jika mengulik keberadaan Cak Lontong dalam video klip lagu Di Atas Normal, tentu karakternya sangat cocok dengan makna lagunya.
Di Atas Normal bercerita tentang seseorang yang kehilangan akal sehatnya karena cinta, lalu menjadi bingung dibuatnya.
Namun ia sadar bahwa sebenarnya itu tidaklah baik, ketika mengharapkan dia yang sudah pergi untuk kembali lagi.
Baca juga: Profil Maell Lee YouTuber Bukan Kaleng Kaleng Model Video Klip Di Atas Normal NOAH Tayang 2 Juli
Mengulik Profil Cak Lontong.
Cak Lontong dikenal sebagai komedian dengan lawakan baku terstruktur dengan logika absurd yang siap membuat penontonnya berpikir.
Selain identik dengan jokes yang nyeleneh, komedian yang memiliki nama asli Lies Hartono ini juga dikenal dengan lawakan tunggal yang lucu dan menghibur tanpa menjelekkan atau menyinggung orang lain.
Nama Lontong sendiri ia gunakan berasal dari pengalaman masa kecilnya, di mana pada waktu kanak-kanak hingga remaja, Lies mempunyai badan yang kurus dan tinggi menyerupai lontong.
sehingga ia dipanggil dengan julukan demikian oleh teman-teman dan keluarganya. Kata Cak merupakan panggilan umum bagi lelaki di Jawa Timur.
Meski memiliki humor yang absurd, Cak Lontong merupakan insinyur lulusan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Tahun 2017, Cak Lontong menerima penghargaan di bidang seni-budaya dari alma maternya, ITS.
Bersama dengan penganugerahan gelar honoris causa bagi Menteri KKP, Susi Pudjiastuti.
Pria kelahiran Magetan, Jawa Timur pada 7 Oktober 1970 ini mengawali karier sebagai komedian dengan mengikuti grup lawak Ludruk Cap Toegoe di Surabaya.
Namanya pun mulai dikenal publik setelah beraksi sebagai komika di Stand Up Comedy Show yang tayang di MetroTV pada 2011.
Bahkan, Cak Lontong sempat bermain sinetron di antaranya, Mendadak Dangdut the Series (2010), dan Pesantren & Rock n' Roll (2011).
Lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini sempat bekerja di perusahaan Jepang dengan gaji yang lumayan.
Namun, merasa minatnya bukan di sana, ia pun memutuskan keluar dan masuk ke dunia hiburan.
Baca juga: Haji Faisal Bertemu Zulkifli Hasan Kompak Foto Pakai Baju Biru, Mertua Vanessa Angel Gabung PAN ?
Selain itu, ia juga merupakan sosok yang piawai dalam silogisme.
Silogisme merupakan sebuah proses pengambilan sebuah kesimpulan yang dilakukan secara deduktif atau yang kerap disebut juga dengan penyimpulan tidak langsung.
Tidak jarang, suami dari Nila Saraswati ini membuat peribahasa baru dalam materinya.
Ia juga anti menggiring topik-topik yang sensitif di lawakannya.
Kemudian, Ia sempat menjadi bintang di Republik BBM asuhan Effendi Ghazali.
Namanya kian melambung setelah membintangi acara ILK (Indonesia Lawak Klub) yang tayang di Trans7 pada 2013.
Ia bahkan dipercaya sebagai juri di ajang Stand Up Comedy Indonesian Season 6, Kompas TV.
Bahkan sejumlah film pun telah diperankan oleh Cak Lontong, diantaranya, Comic 8 (2014), Comic 8 Casino Kings part 1 (2015), Talak 3 (2016) dan Comic 8 Casino Kings part 2 (2016).
Hingga saat ini, nama Cak Lontong masih terus memiliki kekuatan pada lawakannya yakni piawai dalam memainkan plesetan-plesetan dan juga anekdot yang mengundang gelak tawa para pendengar.
Baca berita lainnya di Google News