"Sering dapat ikan Dare, umpannya bisa pakai ikan kecil-kecil. Ngalami juga tali pancing putus karena ikannya besar. Pengalaman dapat tangkapan besar ada sekitar 1 meter. Nariknya itu berat sekali. Ikan tongkol yang besar. Mancingnya sampai jam 03.00 baru pulang," beber Rudi.
Perasaan senang dan bangga dirasakan Rudi Nurdin Rajak lantaran bisa membantu papanya menjualkan hasil tangkapan ikan selama mengisi waktu liburannya.
"Senang bisa bantu orangtua setiap hari. Papa saya nelayan yang melaut dari jam 05.30 sampai 20.00. Setelah dapat ikan untuk bisa dijual. Saya kebagian bantu jual ikan ke kota Tidore yang jarak tempuhnya 15 menit;" ungkap Rudi.
Ia mengaku beragam ikan hasil tangkapan sebanyak 20-an kilogram bisa terjual ratusa ribu hingga sejuta rupiah.
"Hasil ikan saya rata-rata Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. 20-an kilogram. Tangkapannya ada ikan tongkol, ikan dasar laut. Saya gak pernah diajak melaut. Tapi senang banget bisa bantu orangtua," ujarnya.
Rudi tadinya merupakan salah satu dari 3 kiper Sriwijaya FC asuhan pelatih kiper Ferry Rotinsulu musim kompetisi Liga 2 2021 lalu. Dua kiper lainnya yakni Hendra Mole, dan Muhammad Rizky Darmawan sudah dipastikan tak lagi bersama SFC.
Hanya saja pada musim lalu Muhammad Rizky Darmawan menjadi kiper utama sejak awal hingga akhir kompetisi. Sementara Hendra Mole sempat sekali tampil saat laga menghadapi PSMS Medan putaran kedua Grup A Liga 2 lalu. Sedangkan Rudi belum dapat kesempatan.
"Ya saya belum, tampil 2021. Kalau saya sih belum ditampilin tetap berdoa aja yang penting tim bisa menang. Itu keputusan pelatih. Kita ikut aja. Kita latihan aja. Yang penting siap aja," kata Rudi.
Barangkali lantaran postur dan gayanya mirip dengan sang kiper Timnas, makanya Kiper Rudi Nurdin Rajak dijuluki Kurnia Meiganya Sriwijaya FC.
Ketika ditanyakan langsung, kiper Laskar Wong Kito ini bengong lantaran dia sendiri mengaku tidak tahu kalau dirinya mirip dengan Kurnia Meiga Hermansyah yang juga mantan kiper Tim Arema Malang.
"Banyak nyebut Kurnia Meiga Hermansyah. Saya gak tahu juga kenapa. Biasa teman-temen juga bilang begitu Teman-teman di Ternate maupun teman yang di sini juga bilang begitu. Gak tau mirip apa gak," kata Rudi.
Rudi seperti kurang memperdulikan bermain di bawah bayang-bayang julukan nama kiper Timnas ini. Apalagi jebolan PPLP Maluku Utara memiliki kiper yang diidolakannya selama ini.
"Dari dulu saya mengidolakan coach Ferry Rotinsulu dan kiper Barcelona Marc Andre Ter Stegen. Saya sendiri dipanggil coach Ferry masuk ke Sriwijaya mungkin karena pernah sama-sama di Lampung sakti jadi bisa melihat permainan saya," kata Anak ketiga dari 4 bersaudara buah kasih pasangan Nurdin Rajak dan Jamilah Sulaiman.
Rudi Nurdin Rajak yang pada libur tim musim lalu menjadi penghuni terakhir di Mess Sriwijaya FC, Wisma Atlet Komplek Jakabaring Sport City ternyata punya kenangan dengan tempat ini di masa kecilnya.
"Saya dari kecil kelas 6 sudah ikut O2SN Tingkat Nasional 2012 tandingnya di Palembang dan nginap di wisma atlet. Saya lupa tandingnya di lapangan mana. Kita Maluku Utara kalah sama Bali," bebernya.