Berita Kriminal

Wanita Asal Lahat Pura-pura Jadi Laki demi Berhubungan Badan dengan Wanita Asal Jambi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus penipuan ini baru terungkap ke publik saat kasus ini masuk ke tahap persidangan di Kejaksaan Negeri Jambi pada Selasa (14/6/2022) lalu.

TRIBUNSUMSEL.COM - Wanita asal Lahat Sumatera Selatan menipu seorang wanita muda yang tinggal di Jambi.

Korban yang sudah 10 bulan dinikahi wanita asal Lahat itu sudah curiga sejak malam pertama.

Alhasil wanita asal Lahat yang menipu diciduk aparat kepolisian.

Kasus seorang istri ditipu suaminya sendiri yang ternyata juga seorang perempuan bikin heboh Kota Jambi.

Korban berinisial NA (22).

Sedangkan pelaku bernama Er seorang wanita, warga Lahat, Sumatera Selatan.

Kasus penipuan ini baru terungkap ke publik saat kasus ini masuk ke tahap persidangan di Kejaksaan Negeri Jambi pada Selasa (14/6/2022) lalu.

Kronologi

NA dan Er berkenalan lewat aplikasi kencan pada bulan Mei 2021.

Er menyamar menjadi laki-laki dengan inisial AA.

Er juga mengaku berprofesi sebagai dokter spesialis bedah syaraf dokter, pengusaha batu bara hingga lulusan kampus di New York

Perkenalan NA dan Er kian hari semakin serius.

Bahkan Er sempat memperkenalkan keluarganya ke NA lewat video call.

Setelah dua pekan berkenalan, Er melamar NA.

Hubungan selama dua pekan di situs kencan online menjadi serius, setelah pelaku menyatakan akan melamar.

Er datang menyambangi kediaman NA pada 23 Juni 2021.

Pertama kali bertemu tatap muka, NA tidak curiga karena Er berpenampilan seperti laki-laki, begitu pula suaranya.

Lebih sepekan di Jambi, Er meminta izin untuk kembali ke Lahat dengan alasan mengambil berkas identitas, sekaligus meminta izin menikah dari orangtua.

Rencana pernikahan dilakukan pada 9 Juli tahun 2021.

Namun, Er mengaku ibunya meninggal dunia karena Covid-19, sehingga tantenya meminta pernikahan ditunda.

Singkat cerita, Er dan NA akhinya menikah secara siri di rumah keluarga NA di Kenali Asam Bawah, Kota Jambi.

Berawal pada Malam Pertama

Kebohongan Er sudah muncul sejak malam pertama.

NA mengaku, saat malam pertama dan saat berhubungan intim Er selalu menutup matanya dengan kain.

Dengan mata tertutup, korban tidak bisa melihat seluruh tubuh suaminya itu.

"Mata saya ditutup pakai pashmina," katanya.

"Saya telah berhubungan layaknya suami istri, akan tetapi saya tidak tahu bahwa yang saya tiduri itu adalah seorang perempuan," tambah NA.

Kejanggalan demi kejanggalan terus muncul hingga kemudian hari.

Selama 10 Bulan menikah, Er tidak membuka baju ketika mandi.

Bahkan aparat setempat di lingkungan rumah NA mendesak Er untuk memberikan KTP miliknya.

Karena selama ini, Er berdalih tidak membawa KTP dan identitas diri karena sedang diurus di rumahnya di Lahat.

ER sempat berani tanda tangan di atas meterai 10.000 untuk berjanji akan membuktikan identitasnya.

Namun, pada keesokan harinya, pelaku membawa kabur korban ke Lahat.

"Pakai mobil rental bawa saya ke Lahat. Dia mengajak dengan alasan ibu suudzan terus. Ke sana untuk mengambil identitas. Saat itu saya belum mandi, dan belum sarapan," kata NA.

Saat berada di Lahat, korban dikurung selama empat bulan di kamar dalam rumah pelaku.

Tidak sempat berbicara dengan orang-orang di sana, selain pada pelaku.

"Saya dikurung di kamar. Alasannya saya sakit. Diguna-guna ibu, bahaya kalau keluar. Jadi, saya ketakutan," katanya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews

Berita Terkini