TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Stunting tak hanya dialami orang miskin, ada juga dialami ekonomi menengah ke atas. Pemerintah Kota Lubuklinggau mengupayakan program untuk menekan angka stunting yang saat ini masih cukup tinggi.
Berdasarkan data terakhir Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau terdata sebanyak 23 persen balita di Lubuklinggau terjangkit stunting di tahun 2020 lalu.
Angka tersebut diperoleh berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), EPPGBM dengan mengambil sampling di 12 kelurahan dan dalam satu kelurahan 10 orang di Kota Lubuklinggau.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi menyampaikan 23 persen itu sampel tingkat kelurahan secara yang diambil random, namun secara by name by adres baru 1,312 persen dari 24.615 balita di Lubuklinggau.
"Harapannya dengan cara by name by adress dapat mengintervensi penurunan stunting dengan tepat dan bisa cepat ditanggulangi," ungkap Erwin pada wartawan, Senin (13/6/2022).
Menurutnya, stunting saat ini tidak hanya terjadi pada orang miskin, tapi kerap juga terjadi pada menengah ke atas, karena kesalahan pola makan dan asuh orang tua.
"Untuk penekanannya penyuluh keluarga berencana akan turun ke kelurahan dan ke kecamatan, karena mereka sudah tahu potensinya, setelah intervensi ya tepat dan cepat," ujarnya.
Baca juga: Wanita Muda Gadaikan Mobil Rental di Lubuklinggau, Pelaku Ditangkap Polisi
Sementara, Ketua TPPKK Kota Lubuklinggau, Hj Yetty Oktarina menyampaikan, akan melakukan upaya jangka pendek dalam menurunkan angka stunting di Lubuklinggau.
"Upaya kita dalam jangka pendek melakukan penyuluhan-penyuluhan, dan upaya ini akan kita tingkatkan terus," ungkapnya.
Termasuk kedepan pihaknya akan berupaya mengintensifkan penyuluhan calon pengantin (Catin), karena muaranya bermula dari calon pengantin.
"Titik mulanya adalah calon pengantin, karena harapan kita kedepan calon pengantin kita semuanya siap, bukan hanya siap jadi pengantin saja apalagi siap pesta pernikahan, tapi harus siap menjadi orang tua," ungkapnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.