Ikut Program Mudik Gratis Pemprov Jateng, Murniyati Hemat Ongkos Rp1,2 Juta Pulang Cilacap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Museum Purna Bhakti Pertiwi Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Kamis (28/4/2022).

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Murniyati (37), perantau asal Desa Patimuan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Cilacap, tak mampu menutupi rasa bahagianya karena tahun ini bisa ikut mudik Lebaran.

Bukan hanya sudah empat kali lebaran tidak pulang ke kampung halamannya, tapi juga mudik kali ini ia tanpa mengeluarkan biaya alias gratis.

Ya, Lebaran tahun ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali melaksanakan Mudik Gratis Lebaran 2022 setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19.

Ada sebanyak 126 bus yang mengangkut total sekitar 5.748 pemudik.

Pemberangkatan bus mudik gratis itu dilepas langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Museum Purna Bhakti Pertiwi Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Kamis (28/4/2022).

"Ya, saya senang bisa mudik (gratis). Sudah empat tahun tidak pulang, aslinya Cilacap," kata Murniyati.

Murniyati mudik bersama suami dan dua anaknya untuk kembali berkumpul dengan orang tua dan kerabatnya di kampung kelahirannya di Cilacap.

"Kalau mudik mandiri ke Cilacap ongkosnya Rp 300 ribu per orang. ini pulang empat orang. Nanti uangnya ini bisa buat dikasihkan ke orang tua," imbuhnya.

Disampaikannya, ia sudah merantau di Jakarta sejak 10 tahun lalu, bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dalam satu bulan, hanya mampu mengumpulkan pendapatan Rp 2 juta.

"Sudah hampir 10 tahun di Jakarta, ini menjadi pembantu rumah tangga. Satu bulan tidak kurang dari Rp 2 juta. Sampai sekarang belum punya rumah sendiri," tuturnya.

Sehingga, dengan adanya mudik gratis yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sangat membantu masyarakat, terutama perantau asal Jawa Tengah yang hendak pulang kampung lebaran tahun ini.

"Saya terimakasih kepada Pak Ganjar ini sangat membantu masyarakat," ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan Triatmi, pemudik asal Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Ia sudah dua tahun tidak dapat menikmati lebaran di kampung halamannya.

"Sudah dua tahun tidak mudik ke kampung. Ya, ini bisa mudik bareng suami," jelasnya.

Ia bisa berhemat sampai Rp 1 juta karena biaya naik bus untuk sampai ke Wonogiri Rp 500 ribu per orang.

Halaman
12

Berita Terkini