TRIBUNSUMSEL.COM - Nama Partai Mahasiswa Indonesia sempat menjadi perhatian publik.
Diketahui, kemunculan Partai Mahasiswa Indonesia sempat menghebohkan publik, termasuk para mahasiswa.
Bukan tanpa sebab, sejumlah ketua Badan Eksekutif Mahasiswa dari kampus-kampus ternama di Indonesia sebelumnya mengaku tak tahu siapa ketua maupun pengurus Partai Mahasiswa ini.
Mereka bahkan mengecam adanya partai mahasiswa yang dianggap ingin mengulangi masa-masa seperti era orde baru.
Di sisi lain, muncul dugaan berdirinya Partai Mahasiswa digunakan untuk memecahbelah perjuangan mahasiswa yang kini mulai bangkit kembali.
Namun kini terkuak siapa sosok di balik Partai Mahasiswa itu.
Ternyata Partai mahasiswa indonesia dengan kepemimpinan Eko Pratama telah disahkan Kementerian Hukum dan HAM sejak awal tahun.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyebut Partai Mahasiswa Indonesia sudah terbentuk saat ini.
"Telah lahir partai baru, ada namanya Partai Buruh. Lalu kemudian ada juga Partai Mahasiswa Indonesia. Sudah sah di departemen hukum dan HAM," kata Dasco.
Dasco mengajak partai itu untuk sama-sama berkompetisi untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Nah, kita ucapkan selamat datang, mari kemudian berkompetisi, cari kursi di DPR yang bersama-sama bisa memperjuangkan hak kalian dengan kami. Partai Buruh dengan anggota yang sekian banyak saya yakin bisa mendapatkan kursi untuk bersama-sama memperjuangkan aspirasi di DPR," ujarnya.
"Begitu juga dengan mahasiswa, Partai Mahasiswa Indonesia, saya sudah cek memang benar sudah lolos Kumham tinggal nanti verifikasi untuk pemilu," imbuh dia.
Lebih lanjut, Dasco meyakini dengan jumlah mahasiswa yang banyak, Partai Mahasiswa Indonesia dapat merebut kursi untuk memperjuangkan aspirasi anak muda.
"Dengan mahasiswa yang segini banyak harusnya bisa bersama-sama merebut kursi di DPR memperjuangkan aspirasi mahasiswa. Yang namanya tadi sistem pendidikan, reformasi agraria dan juang buruh," ucapnya.
"Saya berharap banyak, makanya saya mengimbau kawan-kawan buruh kompak seluruh Indonesia, kompak, masa enggak bisa dapat 10-20 kursi, kan gitu. Begitu juga dengan mahasiswa, dengan jutaan mahasiswa masa enggak bisa dapat 20 kursi," pungkas Dasco.
Baca juga: Profesor Karna Wijaya Ingin Penjarakan Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Baca juga: Kepengurusan Partai Gerindra Palembang Dikukuhkan, Ini Target Akbar Alfaro Kedepan