TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Warga Jalan Sukarela Lorong Sejambu Kelurahan Sukarami Kecamatan Sukarami Palembang dibuat heboh adanya seorang pemuda yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tak wajar.
Ironisnya detik-detik korban tewas gantung diri sempat disiarkan secara langsung di akun Instagram pr.
Korban inisial EF (23) mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri dan menyiarkan live di akun Instagram pribadinya. Kejadian ini pun akhirnya diketahui temannya yang tak sengaja melihat kejadian tersebut saat live.
Menanggapi hal tersebut, Psikolog RS Siloam Sriwijaya Palembang, Renny Permataria mengatakan melihat kejadian ini sangat disayangkan dan disesalkan bisa terjadi sampai orang tersebut meninggal.
Apalagi fenomena seperti ini bukan pertama kali dilakukan orang tapi juga pernah terjadi saat melakukan siaran langsung dari sosial media.
"Fenomena sekarang ini terkait kondisi psikologi seseorang, mungkin si korban sudah dalam benar-benar berat menjalani hidup sehingga sudah tak bisa lagi berfikir logis," ujarnya kepada Tribunsumsel.com, Sabtu (5/3/2022).
Kalau sudah berfikir logis tidak akan mungkin melakukan perbuatan yang sangat ekstrem tersebut tapi mungkin juga ada alasan tertentu mengapa seseorang melakukan hal yang nekat tersebut.
"Mungkin ia sedang mencari perhatian orang agar orang mengerti penderitaan dia yang selama ini tidak ia dapatkan," tuturnya.
Mungkin juga, lanjut dia ia merasakan kesepian atau tak memiliki seseorang yang peduli kepadanya.
"Karena itu di jaman serba canggih ini orang banyak posting kehidupan pribadi yang sebetulnya membutuhan pertolongan. Dan kejadian ini dia live dan temannya mengetahui namun terlambat untuk membantu," jelas dia.
Karena itu, apalagi ini anak muda yang umurnya masih sangat muda sangat mudah juga terpengaruh. "Karenanya mengenai kondisi mental seseorang yang sudah masuk usia depresi dimana merasa tidak berdaya, menilai diri rendah , merasa hidupnya tak bahagia, tak berguna, tak ada maknanya," jelad dia.
Hal inilah, kita sebagai orang terdekat bahkan orang tua harus peka dengan kondisi mental seseorang.
"Itulah yang harus kita aware, support dalam keluarga inti apabila anak-anak, pelajar yang kos atau temen-teman melihat perubahan orang yang biasa open, ceria tapi berubah jangan disepelekan," ungkap dia.
Dan mungkin juga lanjut dia hal ini juga kembali ke pribadi atau personal saat menghadapi suatu masalah dan memecahkan suatu permasalahan.
"Kita tak tahu apakah ia ini ada masalah dalam finansial, hubungan asmara dan lain sebagainya. Karenanya ini sangat penting karakter yang dibentuk sejak dini untuk memecahkan suatu masalah dari hal kecil sampai besar," ungkap dia.