Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNSUMSEL.COM, GAMBIR - Ajang penyelenggaraan Formula E hingga kini masih terus menjadi polemik.
Yang terbaru, kini perhelatan ini dipermasalahkan karena tender sirkuit Formula E yang dinilai tidak transparan.
Sejumlah pihakpun ikut dimintai keterangan terkait hal tersebut.
Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria enggan bicara banyak tentang proses tender tersebut.
Orang nomor dua di DKI itu melemparkan bola panas dugaan proses tender tertutup itu kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai penanggungjawabnya.
"Itu sudah jadi tanggung jawab Jakpro yang ditunjuk Pemprov, silakan dicek ke Jakpro prosesnya. Tapi, semua proses lelang pengadaan konstruksi semuanya itu melalui proses tahapan-tahapan yang ada," ucapnya di Balai Kota, Senin (7/2/2022).
Sebagai informasi, proses tender sirkuit Formula E sempat gagal di akhir Januari 2022 kemarin.
Proses tender pun terpaksa diulang hingga akhirnya baru ditetapkan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama sebagai pemenangnya pada pekan lalu.
Walau diulang Ariza memastikan, standar operasional prosedur (SOP) lelang sudah dijalankan dengan baik.
"Kita ini kan bukan setahun dua tahun, tapi sudah belasan sampai puluhan tahun di Jakarta ini melaksanakan lelang, prosesnya, mekanismenya, SOP, aturannya, semua memang harus sesuai dengan ketentuan yang ada," ujarnya.
Baca juga: PSI Kembali Serang Anies Baswedan, Sebut Sudah Stres Karena Gelaran Formula E
Baca juga: PDIP Sebut Ada yang Tak Beres Saat Jakpro Umumkan Pemenang Tender Formula E Tak Ada Sinterklas
Di sisi lain, penentuan pemenang tender pembuatan trek Formula E dinilai tergesa-gesa dan terlalu dipaksakan.
Hal ini diungkapkan politisi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai stres mempersiapkan ajang balap mobil bertenaga listrik ini.
Pasalnya, persiapan gelaran Formula E yang akan diselenggarakan awal Juni 2022 mendatang terus dikejar waktu.
"Kami tahu apa yang Pak Anies rasakan, pasti pusing kalau ini tidak bisa tereksekusi, ada baiknya beliau cek langsung, dan monitor setiap harinya," ucapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (6/2/2022).
"Jangan sampai mengecewakan. Kami bisa rasakan stressnya Gubernur Anies," tambahnya menjelaskan.