Berita Nasional

Cerita Pilu di Balik Jeruji Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat, Hilang Kebebasan hingga Makan Korban

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi penjara yang berada di dalam rumah Bupati Langkat Terbit Rencana, Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala. Ada cerita pilu di baliknya

Rupanya, peristiwa itu terjadi pada 2019 lalu.

Dan saat keluarga mendatangi sel untuk menjemput korban, jenazah sudah dalam keadaan dimandikan dan dikafani untuk segera dikebumikan.

Baca juga: UPDATE Temuan Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Komnas HAM Datangi BNN, Mengapa ?

"Jadi dari pengakuan keluarga korban meninggal karena alasan sakit asam lambung. Setelah satu bulan berada di dalam, pihak pengelola rutan menelepon jika keluarganya meninggal dengan alasan sakit.

Namun, pihak keluarganya mencurigai ada kejanggalan kematian keluarganya," jelasnya.

Tak hanya itu, pihak keluarga rupanya diminta menandatangani surat perjanjian bahwa tidak boleh mengajukan pembebasan tahanan selama batas waktu yang ditentukan.

Surat bermaterai itu ditandatangani oleh pengurus sel dan pihak keluarga tahanan.

Baca juga: Mengintip Kondisi Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Ada Bau Menyeruak, Fasilitas Tak Layak

"Jadi dalam surat yang kita dapat itu menyatakan jika keluarga tidak boleh meminta tahanan keluar sebelum masa waktu sekitar 1 tahun lebih. Dan keluarga juga tidak boleh keberatan jika tahahan meninggal atau sakit," ungkapnya.

Terakhir, LPSK mengungkap bahwa tidak semua penghuni kerangkeng Bupati Langkat merupakan pengguna narkoba.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kehidupan Pilu Penghuni Kerangkeng Milik Bupati Langkat: Dibatasi Beribadah hingga Dianiaya

Berita Terkini