Warga kemudian membawanya ke lokasi penangkaran yang dikelola secara swadaya, dan ditempatkan bersama puluhan ekor buaya lainnya.
Warga menilai cara ini lebih aman dibanding membiarkan buaya ganas mengancam keselamatan mereka terutama anak-anak.
Pawang dan pengelola penangkaran buaya, Rusli mengatakan, buaya raksasa ini ditangkap warga lantaran sudah sering meneror penduduk termasuk anak-anak.
Buaya tersebut sering muncul di dekat permukiman warga. Karena khawatir memangsa buah hati mereka, warga yang resah kemudian meminta dirinya untuk membantu menangkapnya.
“Sudah lama meresahkan warga lantaran sering muncul. Banyak warga khawatir buaya ini akan memangka anak-anak mereka. Sebelum mebahayakan mending ditangkap,” jelas Rusli.
Selama setengah tahun terakhir, ada sebanyak 20 ekor buaya muara yang beranak-pinak di sepanjang muara sungai, yang sudah ditangkap warga kemudian ditampung dalam penangkaran secara swadaya oleh masyarakat.
Artikel ini telah tayang di Kompas