Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNSUMSEL.COM, GAMBIR - Ajang pemilihan presiden (Pilpres) baru akan digelar pada tahun 2024 mendatang.
Namun, sejumlah tokoh sudah disebut-sebut bakal maju pada Pilpres tersebut.
Salah satunya ialah Anies Baswedan.
Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia), Ray Rangkuti, buka suara soal pernyataan Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra DKI, Mohamad Taufik, yang menyebut Anies tidak punya kendaraan politik untuk maju sebagai Calon Presiden pada 2024 mendatang.
Menurut Ray, pernyataan tersebut benar bila dilihat secara faktual.
Sebab, faktanya Anies memang berangkat menjadi orang nomor satu di DKI dari kalangan profesional.
"Ya kalau bicara secara faktual memang sekarang kan beliau enggak punya partai. Kalau bicaranya aspek itu, itu benar," jelas Ray saat dihubungi, Minggu (2/1/2022).
Bahkan menurut pandangannya, jalan Anies menuju Pilpres 2024 dimungkinkan mandek lantaran citra yang dibangunnya.
Di mana, kata Ray, masyarakat mengganggap Anies sebagai calon presiden mewakili dan menyasar ceruk kaum muslim yang diketahui jarang pemilihnya di Indonesia.
"Karena masalah Anies itu bukan masalah soal kinerja, masalah moral, anti korupsi. Masalah terbesar Anies itu karena orang menganggap dia ini calon presidennya Islam politik gitu loh. Nah Islam politik itu enggak banyak pemilihnya di Indonesia," jelasnya.
Kendati begitu, hal ini justru tak menutup kemungkinan bila ke depannya bakal ada partai yang bakal meminang Anies untuk membantunya tetap melenggang ke Pilpres 2024 mendatang.
"Tapi tidak menutup kemungkinan akan ada partai-partai yang meminang beliau untuk jadi Capres 2024 mendatang. Tapi sekarang ini belum ada kelihatan yang menyiratkan akan meminang Anies Baswedan. tapi itu kan masih lama ya masih ada 1,5 tahun ke depan. nah itu kan masih ada partai-partai yang meminang Anies Baswedan atau tidak," pungkasnya.
Baca juga: Pengamat Usul PDIP Usung Ganjar di Pilpres 2024 Jika Ingin Lihat Prabowo Kalah 3 Kali Berturut-turut
Baca juga: Elektabilitas Anies Baswedan yang Tinggi Untuk Pilpres 2024 Disebut Bikin Khawatir Petinggi Parpol
Gerindra Beri Sinyal Tak Dukung Anies Nyapres
Sebelumnya, Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik membuat pernyatataan yang menyinggung karir politik Anies Baswedan.
Secara tegas, Taufik menilai Anies lebih cocok duduk di Balai Kota Jakarta dibandingkan bertahta di Istana Negara.
Alasannya, karena Anies tidak memiliki partai yang bisa mengusungnya pada Pilpres 2024 mendatang.
"Saya kira Anies masuk dalam kategori calon pemimpin DKI. Karena kalau (calon) presiden perlu kendaraan, tapi kalau di DKI dia aman," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (1/1/2022.
Wakil Ketua DPRD DKI ini menyebut, meski Anies memiliki elektabilitas tinggi, namun hingga saat ini mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini belum memiliki kendaraan politik.
Hal ini disebutnya bisa menyulitkan Anies maju dalam bursa Capres 2024 mendatang.
Untuk itu, Taufik menilai Anies Baswedan bukan sosok Capres yang perlu diwaspadai Gerindra.
"Saya selalu bilang ngapain takut (sama Anies), orang enggak punya partai. Tinggi elektabilitasnya betul, tapi untuk presiden itu harus diusung partai politik threshold," ujarnya.
Taufik juga memberi sinyal Gerindra tak akan mengusung Anies sebagai Capres pada 2024 mendatang.
Ia pun menegaskan, DPD Gerindra DKI tegak lurus mendukung sang Ketua Umum, Prabowo Subianto, untuk maju duduk di kursi RI 1.
"Kalau Gerindra sih tetap Prabowo. Kalau pimpinan partai sudah di depan, Anies masih di belakang. Kalau mau ke depan ada yang harus ditempuh terlebih dulu," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sinyal Keras Gerindra Ogah Dukung Anies di Pilpres 2024, Pengamat Ungkap Citra Anies di Masyarakat.