Baca tanpa iklan
TRIBUNSUMSEL.COM,BATANG - Kisah bocah sekolah dasar (SD) bernama Tsafira Aqilah Marsudi yang relakan celengannya gucinya untuk korban erupsi Gunung Semeru.
Bocah SDN Denasri Wetan 02 Kabupaten Batang, Jawa Tengah itu datang ke sekolah dengan membawa celengan kesayangannya.
Tak hanya Tsafira, teman satu sekolahnya pula membawa makanan barang hingga uang untuk didonasikan kepada para korban Semeru.
Dengan senyum merekah diwajahnya, siswi kelas tiga SDN Denasri Wetan 02 Batang dengan semangat menenteng celengannya dan menyerahkannya kepada salah satu guru.
Celengan yang terbuat dari tanah liat itu terasa cukup penuh, yang berarti sudah cukup lama ia menabung.
"Ini tabungan saya akan kasihkan untuk membantu yang ada di Semeru, sudah lama menabungnya.
Saya ikhlas karena kasihan dengan anak-anak yang ada di sana karena tidak bisa sekolah," tutur Tsafira dengan wajah polosnya.
Dia pun mendoakan teman-teman yang menjadi korban bencana erupsi Gunung Semeru agar tetap sehat.
Baca juga: Heboh Bendera Bergambar Rizieq Shihab Berkibar di Kawasan Gunung Semeru, Aziz Yanuar : Hal Spontan
"Semoga kalian sehat selalu dan bisa sekolah lagi," ujarnya.
Hal yang sama juga dilakukan Putri Lailatul Ramadhani, dia menyisihkan uang sakunya untuk berdonasi.
"Karena saya dan teman-teman merasa kasihan, walaupun saya tidak merasakan sendiri saat gunung meletus," ujarnya.
Baca juga: Bapak, Bapak, Bapak, Teriak ABG 16 Tahun Antar Makanan Ayah saat Erupsi Gunung Semeru, Kini Hilang
Putri berharap bantuan yang diberikan bisa bermanfaat dan sedikit membantu teman-teman sebayanya.
"Semoga bisa bermanfaat dan membantu teman-teman di sana, tetap semangat kami mendoakan kalian semoga Allah memberikan keselamatan dan perlindungan bagi kita semua," imbuhnya.
Kepala SDN Denasri Wetan 02, Esti Pratiwi mengatakan aksi sosial donasi ini merupakan inisiatif dari siswa-siswi sendiri.
"Ini murni atas ide anak-anak sendiri, mereka melihat dari televisi bagaimana bencana gunung semeru, dan mungkin melihat anak-anak sebayanya yang tidak bisa sekolah, akhirnya mereka bilang ke kami katanya kasihan ingin bantu, dan kami pun ikut bergerak," jelasnya.