Semeru Erupsi

'Bapak, Bapak, Bapak', Teriak ABG 16 Tahun Antar Makanan Ayah saat Erupsi Gunung Semeru, Kini Hilang

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Relawan Sinergi Sriwijaya Sumsel Aidil Fitri saat berada di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru,Minggu (12/12/2021). Ia bercerita ada ibu yang masih menunggu anaknya pulang

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Bencana erupsi Gunung Semeru menyisakan duka mendalam.

Ada seorang ibu yang masih menunggu kabar anaknya yang berusia 16 tahun.

Adalah Yuti, ibu yang masih menunggu kabar sang anak pasca erupsi Gunung Semeru Pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

Remaja berusia 16 tahun itu belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.

Meski harapan selamat tipis namun ia berharap sang anak masih bisa selamat dari musibah erupsi Gunung Semeru.

Hal ini diceritakan oleh salah seorang relawan dari Sinergi Sriwijaya Sumsel Aidil Fitri dari lokasi kejadian.

Dikutip dari Sripoku.com, sebagai informasi Sinergi Sriwijaya Sumsel menerjunkan para relawan untuk membantu pemerintah untuk melakukan evakuasi serta lainnya untuk para korban erupsi Gunung Semeru.

Rombongan dari Kota Palembang sudah 8 hari berada di Desa Sumber Luwuh Kampung Renteng Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Aidil mengatakan, saat kejadian anak dari ibu Yuti berangkat dari rumahnya di Desa Sumber Wuluh, Lumajang Jawa Timur.

Sore itu sang anak mengantar makanan untuk sang ayah yang sedang menambang pasir.

Namun setelah sampai di Kampung Renteng, erupsi dan banjir lahar panas dari Gunung Semeru dan akhirnya sang anak menjadi korban.

"Ada saksi mata yang melihat korban saat kejadian itu," kata Aidil, Minggu (12/12/2021) saat dihubungi Sripoku.com.

Aidil mengatakan saksi mata sempat melihat anak tersebut sambil berlarian.

"Sambil berlari anak itu teriak memanggil 'bapak, bapak, bapak'," kata Aidil.

Kini kata Aidil Ibu Yuti orangtua dari korban berada di pengungsian dalam kondisi sehat.

Halaman
123

Berita Terkini