TRIBUNSUMSEL.COM, KENDAL - Mengenal sosok Sertu Ari Baskoro prajurit TNI yang gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Sertu Ari merupakan warga Dusun Legok Sari, RT 1 RW 2 Desa Pidodo Wetan, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Sertu Ari merupakan prajurit TNI AD dari Satuan BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Suru-suru, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Di sanalah ia gugur ditembak KKB Papua.
Keluarga tak bisa menyembunyikan kesedihan mereka.
Ini kisah tentang Sertu Ari
Sertu Ari gugur dalam tugasnya sebagai prajurit TNI AD dari Satuan BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Suru-suru, Kabupaten Yahukimo, Papua pada, Sabtu (20/11/2021).
Ibunda Sertu Ari, Titik Kisworini (61) mengaku sering berkomunikasi dengan anak ketiganya selama bertugas di Papua.
Kata dia hampir setiap hari melakukan panggilan suara atau panggilan video untuk saling sapa dan menanyakan kabar.
Keharmonisan hubungan anak dan orangtuanya berlangsung baik meski terpaut jarak.
"Hampir tiap hari telepon, kadang video call kangen lihat orangtua dan keluarganya. Yang diceritakan paling seputar harga makanan di sana mahal, harus naik perahu kalau belanja bulanan, kebiasaan hidup di sana juga," terangnya, Minggu (21/11/2021).
Baca juga: Sertu Ari Baskoro Gugur Ditembak KKB di Papua, Panglima TNI Andika Perkasa Bereaksi
Beberapa kisah lain juga diceritakan Sertu Ari kepada ibundanya.
Termasuk bermain dan belajar bersama dengan anak-anak Papua.
Lebih lanjut, Titik mengaku los kontak dengan Sertu Ari mulai 15 November 2021.
Kata dia, beberapa kali keluarga menghubungi tidak bisa karena dimungkinkan gangguan signal.
Ia terakhir kali mendapat kabar dari putra ketiganya itu pada 14 November, pamit kembali bertugas ke Suru-suru dari markas TNI di bagian lain.
Saat itu dia hanya berpesan kepada Sertu Ari agar menjaga diri dengan baik selama bertugas.
"Dia pamit mau ke Suru-suru itu 14 November, setelah itu susah gak bisa menghubungi lagi. Gak ada firasat apa-apa," kata dia.
11 Bulan Bertugas di Papua
Sertu Ari Baskoro sebelumnya bertugas di Aceh sejak 2016.
Putra ketiga pasangan Titik Kisworini (61) dan Endro Subroto (63) ini mengemban tugas sebagai prajurit TNI AD dari Satuan BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Suru-suru, Kabupaten Yahukimo, Papua selama 1 tahun.
Sertu Ari Baskoro tercatat sudah 11 bulan bertugas di tanah Papua.
Ia diperkirakan kembali bertugas di Aceh satu bulan lagi pada Desember mendatang.
Kata Titik, biasanya Sertu Ari pulang ke Kendal 2 kali dalam setahun.
Keadaan berbeda selama pandemi Covid-19 melanda, Sertu Ari tidak pernah pulang dari perantauan selama 2 tahun terakhir.
"Ya sejak pandemi ini dia tidak pulang," katanya.
Meski demikian, Sertu Ari dikenal sebagai orang yang sayang kepada ponakan-ponakannya.
Ia rajin mengirimkan uang saku kepada ponakan untuk membeli sejumlah perlengkapan sekolah.
Termasuk seragam sekolah yang baru-baru ini diberikan.
Titik juga mengatakan bahwa anaknya sudah membelikan beberapa oleh-oleh dari Papua.
Seperti tas, dompet untuk ayahnya, dan beberapa pernak-pernik lainnya.
"Tadinya ada rencana mau pulang, tetapi diurungkan. Sudahlah nanti sekalian Desember saja," ungkap dia.
Baru Merayakan Ulangtahun ke-25
Sertu Ari Baskoro lahir pada 26 Oktober 1996.
Ia adalah putra ketiga dari Titik Kisworini (61) dan Endro Subroto (63) yang kini berusia 25 tahun.
Kedua kakaknya, Adi Nugroho dan Agung Raharjo sudah menikah dan berkeluarga.
Perayaan memasuki usia ke-25 digelar dengan sederhana karena terdampak pandemi Covid-19 sehingga tidak bisa bertemu langsung tatap muka.
"Dia baru ulangtahun 26 Oktober, masih komunikasi (sinyal) bagus waktu itu," tutur Titik.
Tercatat Sertu Ari sudah 5 tahun menjadi anggota TNI sejak 2016.
Dia baru menerima kenaikan pangkat Sersan Satu atau pangkat bintara peringkat kelima pada April 2021.
Titik berharap doa terbaik dari masyarakat Indonesia untuk Sertu Ari Baskoro yang sudah berjuang menunaikan tugas negara.
Dimakamkan di Makam Keluarga
Jenazah Sertu Ari Baskoro dijadwalkan sampai di Kendal pada, Minggu (21/11/2021) malam.
Rencananya, jenazah akan dikebumikan pagi harinya (hari ini) di komplek makam keluarga desa setempat atas usulan ayahanda.
"Sempat diberitahu jajaran Kodim 0715/Kendal agar bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP). Tapi bapak berkehendak di makam keluarga saja biar lebih dekat," tutur Adi Nugroho kakak korban.
Ia berharap, adiknya menjadi korban terakhir yang gugur oleh serangan KKB di Papua.
Dengan maksud, tidak ada korban lain yang berguguran ke depannya. (Sam)
Baca berita lainnya di Google News