Pilpres 2024

Pengamat Sebut Ganjar Pranowo Harus Bertahan di PDI-P Agar Muluskan Langkah di Pilpres 2024

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Benteng celeng pendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024

TRIBUNSUMSEL.COM - Elektabilitas Ganjar Pranowo yang terus melejit tinggi membuat dirinya laris manis dilirik partai politik untuk pemilihan presiden 2024.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, keberadaan Ganjar Pranowo di PDI-P akan lebih menguntungkan daripada pindah partai menjelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

Hal tersebut dia disampaikan menyusul adanya ketertarikan Partai Golkar untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah tersebut pada Pilpres 2024 sebagai calon presiden (capres).

"Bagi Ganjar, tetap berada di PDI-P akan lebih menguntungkan ketimbang pindah partai menyongsong pemilu," kata Siti kepada Kompas.com, Senin (15/11/2021). 

Menurut Siti, apabila Ganjar berpindah partai maka malah akan memunculkan masalah tidak hanya bagi dirinya tetapi bagi partai itu sendiri.

Siti mencontohkan ketika Jusuf Kalla yang diusung menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada 2004.

Saat itu, Kalla yang berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak perlu bergabung dengan Partai Demokrat untuk dapat maju sebagai cawapres.

Ketika Pilpres 2004, Partai Golkar masih dipimpin oleh Akbar Tanjung.

Setelah menjadi Wapres, Kalla bahkan menyingkirkan Akbar dari kepemimpinan partai berlambang beringin itu.

"Pak JK waktu itu melesat sendiri berpasangan dengan Pak SBY tanpa harus menjadi kader Partai Demokrat. Hanya saja kasus JK belum tentu bisa dicontoh oleh Ganjar. Karena JK waktu itu unggul dan menjadi Ketua Umum Golkar menggantikan Akbar Tanjung," kata dia.

Selain itu, Ganjar Pranowo dinilai Siti terlanjur kental dan identik dengan partai banteng merah tersebut.

"Pindah partai secara tiba-tiba memerlukan penyesuaian-penyesuaian, adaptasi yang tentunya tak semudah yang dibayangkan," ujar Siti Zuhro.

Meskipun demikian, menurut dia, sejauh ini calon nonkader bisa diusung menjadi capres dan cawapres tanpa harus masuk partai dulu.

Bahkan, kata dia, Wapres Ma'ruf Amin pun bukan kader partai tapi bisa diusung menjadi cawapres oleh partai politik.

Namun, Siti melihat pada Pilpres 2024 ada kecenderungan calon yang diusung harus menjadi kader terlebih dahulu.

Halaman
12

Berita Terkini