TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumater Selatan sejak zaman dahulu dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi penghasil ikan terbesar.
Sayangnya selama ini, proses penjualan hasil tangkapan ikan hanya sekedar dijual sendiri oleh para nelayan dengan cara berkeliling atau pun menjualnya ke pasar atau pengepul ikan.
Berbicara mengenai penjualan ikan, kini kabar gembira untuk masyarakat OKI terutama yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan di sungai.
Pasalnya, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pertama di Kabupaten OKI sedang dalam proses pembangunan yang diprediksi pada bulan Desember tahun 2021 nanti sudah rampung.
Tempat Pelelangan Ikan dapat dimanfaatkan para nelayan atau pun pedagang ikan untuk menawarkan dan menjual ikan dengan keuntungan yang lebih menjanjikan.
Kepala Dinas Perikanan OKI, Ir Irawan melalui Kabid Perikanan Tangkap, Romiko mengatakan pembangunan Tempat Pelelangan Ikan Perairan Umum Daratan (TPI PUD) untuk Bumi Bende Seguguk lokasinya ada di belakang Pasar Desa Menang Raya kecamatan Pedamaran.
"Di Sumsel ini baru ada 3 tempat pelelangan ikan, yang pertama di kabupaten Musi Banyuasin lalu Palembang tepatnya di Jakabaring dan Alhamdulillah sekarang ada di kabupaten kita,"
"Yang membangun TPI tersebut adalah Pemerintah Provinsi melalui dana Kementrian Kelautan dan Perikanan RI," ungkapnya kepada Tribunsumsel.com, Selasa (2/11/2021) siang.
Pemilihan lokasi pembangunan TPI PUD yang saat ini sudah mencapai 70 persen tersebut dinilai tepat karena kecamatan Pedamaran termasuk salah satu penghasil ikan sungai terbesar di OKI.
"Dibangun di situ karena di sekitarnya ada dua kecamatan dengan potensi ikan sungai yang luar biasa yakni kecamatan Pedamaran dengan 8 sungai dan kecamatan Lempuing Jaya dengan 10 sungai," terangnya.
Adanya tempat pelelangan ikan yang ditaksir mampu menampung puluhan pedagang ikan, Dinas Perikanan OKI berharap selain meningkatkan daya jual dan beli masyarakat juga dapat meningkatkan harga ikan.
"Seperti TPI PUD yang sudah ada, menurut data dalam sehari bisa menjual 10 ton ikan, yang merupakan ikan air tawar,"
"Untuk itu, harapannya di OKI juga sama. Penjual dan pembeli jadi lebih banyak dan nanti kita tetapkan harga standar untuk ikan sehingga membantu para nelayan meningkatkan harga jual dari hasil tangkapan mereka," pungkasnya.
Baca juga: Pengendara Panik Terjaring Razia di Simpang RCA Lubuklinggau, Ditilang Diimbau Bayar Pajak di Tempat
Baca berita lainnya langsung dari google news.