TRIBUNSUMSEL.COM, BANDAR LAMPUNG - Puncak Mas Lampung membuat gebrakan dengan menggelar wisata helikopter, yakni terbang berkeliling naik helikopter melihat pemandangan kota dari ketinggian.
Program terbaru tempat wisata favorit di Kota Bandar Lampung bertajuk "Joy Flight" itu mulai dibuka untuk umum pada Minggu (24/10) dan akan melayani pengunjung setiap hari.
Owner Puncak Mas, Thomas Azis Riska, mengatakan, program wisata helikopter ini merupakan upaya Puncak Mas untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat Lampung dan Sumsel yang ingin merasakan sensasi naik helikopter dan melihat berbagai landmark Kota Bandar Lampung dari ketinggian.
Selain sebagai wisata, program itu juga menjadi edukasi bagi masyarakat.
"Kami menyiapkan satu unit helikopter jenis Bell-206 yang akan membawa pengunjung terbang selama 10 menit untuk setiap kali terbang," ujar Thomas yang juga owner tempat wisata Bukit Mas dan Pulau Tegal Mas ini, kepada warttawan di Puncak Mas, Minggu siang. Helikopter Bell-206 itu bisa mengangkut 6 penumpang untuk setiap kali terbang.
Berapa biayanya? Thomas mengatakan, pada masa promo hari Minggu kemarin, setiap penumpang dipatok biaya Rp 300 ribu.
Namun, mulai Senin (25/10), sudah berlaku biaya normal yakni Rp 500 ribu.
Menurut Thomas, biaya itu sudah ditekan sedemikian rupa agar bisa digapai oleh warga Lampung dan Sumsel.
Sebagai perbandingan, untuk wisata helikopter di daerah lain, misalnya di Tangerang dan Jakarta, satu kali terbang selama 10 sampai 15 menit dengan 6 penumpang dipatok biaya Rp 20 juta.
"Kita mencoba membuat kreasi baru bagi masyarakat yang saat ini tentu sedang jenuh setelah dilanda pandemi Covid-19 dan sekian lama tidak bisa ke mana-mana. Semoga wisata helikopter ini bisa memberi kebahagiaan bagi masyarakat Lampung dan juga provinsi di sekitarnya," ujar Thomas.
Wartawan Tribun diberi kesempatan untuk mencoba wisata helikopter tersebut. Setelah registrasi dengan menggunakan KTP, calon penumpang diarahkan ke bagian bawah Puncak Mas di mana terdapat helipad.
Kru heli yang dipimpin Captain Kustiyadi akan mengarahkan calon penumpang naik ke helikopter. Saat sudah naik, sang kapten akan memberi panduan tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama penerbangan, misalnya wajib memakai sabuk pengaman dan juga headset.
Heli take off dengan mulus dan saat di ketinggian terlihat pemandangan Puncak Mas yang merupakan titik tertinggi di Kota Bandar Lampung. Heli kemudian mengarah ke pusat kota dengan tujuan utama berbagai landmark yang ada di beberapa lokasi.
Captain Kustiyadi menjelaskan satu persatu bangunan yang terlihat menonjol dari ketinggian, mulai dari Kantor Gubernur, Tugu Gajah, hingga bangunan 36 lantai Hotel Grand Mercure yang sedang dalam pengerjaan akhir. Penumpang juga dibawa berkelililing melihat pemandangan di Teluk Lampung, termasuk beberapa pulau yang ada di sekitarnya. Setelah terbang sekitar 10 menit, heli kembali ke lokasi semula di Puncak Mas.
Captain Kustiyadi menjelaskan, rata-rata ketinggian heli adalah 1000 feet dengan kecepatan rata-rata 80 knots.