TRIBUNSUMSEL.COM - Perempuan bersorban viral beberapa waktu terakhir. Para wanita memberikan tutorial melalui media sosial tentang cara memakai sorban, dan sejenis penutup kepala ini memang lebih jamak dipakai untuk para lelaki.
Sebelumnya juga ada film perempuan yang dikaitkan dengan perempuan bersorban. Dimainkan artis Revalina S Temat, film tersebut berjudul Perempuan Berkalung Sorban. Tidak hanya itu, cerita tentang perempuan bersorban ini pun pernah dibuatkan film televisinya.
Lantas sebenarnya Bolehkah Perempuan Memakai Sorban Dalam Islam. Untuk mencari tahu jawabnya, Tribunsumsel.com mengutip penjelasan dari sejumlah ulama.
Habib Abdallah bin Ja'far Assegaf dalam kanal YouTube sesi Tanya Habib bertemakan Wanita Memakai Sorban yang diunggah pada 22 Juli 2021 lalu menjelaskan hukum wanita memakai sorban jika dalam memakainya menyerupai laki-laki maka hukumnya haram.
Sedangkan jika perempuan memakai sorban untuk menutup aurat itupun tetap harus memperhatikan persepsi orang sehingga orang tidak salah atau keliru persepsi. Kecuali memang dia tidak punya apa-apa lagi untuk dikenakan atau dalam kondisi terdesak sehingga terpaksa memakai sorban untuk menutup aurat hal itu tidak jadi masalah.
"Tapi lebih baik pakai penutup aurat yang memang khusus untuk perempuan, daripada persepsi orang lain jadi salah. Mengapa harus ikutan zaman tetapi jadi subhat, bukankah yang khusus untuk perempuan sekarang ini banyak," kata Habib Abdallah bin Ja'far Assegaf.
Kejelekan yang Kekal
Narasumber lainnya Habib Abdul Qodir Baabud, dalam kanal YouTube nya sesi Tanyain Aja membahas mengenai Viralnya Wanita Bersorban.
Menurut Habib Abdul Qodir Baabud menjelaskan menyoroti viralnya fenomena perempuan memakai sorban ini ada beberapa sebab. Pertama perempuan tersebut memang ingin viral sehingga semua jalan ditempuh yang penting viral dan ini sesuatu yang tidak baik.
Baca juga: Bolehkah Perempuan Memakai Gelang Kaki Dalam Islam, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Mengutip pendapat Imam Ibnu Arabi, menurutnya wanita itu memang penuh kelemahan karena itu obat untuk kelemahan itu adalah dengan sedikit berbicara atau tidak sering keluar rumah.
Pengertian keluar ini sendiri menurutnya bermacam-macam. Sekarang ini perempuan berada di dalam rumah tetapi dia ada dimana-mana.
Wanita itu juga lemah, mudah ditipu dan mudah dihinakan. Karena itu Islam itu sangat menjaga sekali yang namanya wanita.
"Jadi tren wanita bersorban ini karena ingin viral dan ini hal yang sangat jelek," kata ulama dari Kraksan Probolinggo, Jawa Tengah ini.
Alasan kedua perempuan memakai sorban adalah ingin menunjukkan kecantikan. Padahal kecantikan yang ditunjukkan akan menjadi bahaya dan menjadi kejelekan yang kekal.
"Dia di alam kubur karena meskipun dia sudah meninggal tetapi video atau foto di sosmed masih ada maka setiap orang yang melihat dan timbul syahwat maka dosanya akan mengalir kepadanya," katanya.
Sebab ketiga adalah perempuan tersebut bisa jadi ingin menarik lelaki dalam rangkaian untuk mencari jodoh. Dalam anggapannya orang akan kagum dan ingin memiliki, padahal ini salah.
"Untuk model wanita yang tidak memiliki rasa malu, tidak ada lelaki yang tertarik untuk memiliki tetapi hanya tertarik sementara untuk membuatnya mainan.
Sebab keempat karena kurangnya rasa malu dari diri si wanita sehingga dia menghinakan dirinya sendiri. adanya rasa malu dalam diri si wanita.
Sebab keempat, terbawa arus zaman. Padahal tidak seharusnya perempuan itu termakan zaman. "Seorang wanita musliman itu harus punya pendirian, bukan termakan zaman atau terbawa keadaan viral," katanya, seraya menambahkan di sinilah pentingnya perempuan untuk belajar dan memiliki guru sehingga bisa ditimbang apa yang boleh dan tidak.
Tidak sedikit juga perempuan sekarang ini yang menggunakan kecantikan pinjaman dengan memakai aneka aplikasi. Padahal perempuan muslimah tidak seharusnya seperti ini. "Perbaikilah hati, timbulkan rasa malu maka kamu akan cantik," katanya.
Selain itu laku perempuan memakai sorban juga bisa jadi akan menyerupai laki-laki atau tasyabbuh dan ini jelas dilarang. Atau bisa juga justru menimbulkan syahwat bagi orang yang melihat. "Jika sudah timbul syahwat orang lain lain maka itu adalah sebuah kejelekan," katanya.
Menyikapi viralnya perempuan bersorban masih kata Habib Abdul Qodir Baabud juga sebagai salah satu indikasi kegagalan dalam mendidik anak. Orangtua gagal untuk menanamkan rasa malu pada anak-anak.
"Untuk rasa malu ini Nabi Sulaiman AS berkata, rasa malu itu adalah pengikat daripada iman kita. Jika tidak ada dalam hati kita rasa malu maka iman kita akan kacau," katanya.
Perihal rasa malu ini urai Habib Abdul Qodir Baabud lebih lanjut, rasa malu yang dimiliki seorang wanita itu lebih menarik daripada kecantikannya. Karena itulahlah perempuan itu memang seharusnya memiliki rasa malu. "Jadi perempua itu harus punya wibawa seperti raja. Caranya adalah dengan memiliki rasa malu dan dermawan. Seorang yang dermawan dan punya rasa malu maka kehormatannya seperti raja," kata Habib Abdul Qodir.
Itulah tadi pembahasan mengenai Bolehkah Perempuan Memakai Sorban, Ini Penjelasan Ulama, Jangan Sampai Menyerupai Laki-laki. Semoga penjelasan ini memberikan manfaat. Wallaahu A'lam Bishshowab.
Baca berita lainnya langsung dari google news.