seharusnya jangan kasih panggung buat orang seperti ini kalo diberi panggung dia masih merasa penyanyi the best yang dielu-elukan fans-fansnya,
dan seharusnya dia fokus pada perbaikan diri sendiri, takutnya jadi jemawa dan mengulangi perbuatannya," saran Raesa Jenar.
"Shame. Second chance in continuing his life, yes. Second chance to receive spotlight in media, no.
(Memalukan. Kesempatan kedua melanjutkan hidup, ya. Kesempatan kedua mendapat sorotan media, tidak)," tutur Bagus Abdani.
"Gak nyagka TS Media ngundang tamu selevel ini. Ayolah TS, jadikan TS Talks sebagai media yang edukasi banget," ungkar Miskiyah Putri.
Baca juga: Ramai Berita Saipul Jamil Bebas hingga Penyambutan Dikecam, Ziva Magnolya Sebut Ingin Pindah Planet
Baca juga: Dorce Sebut Ada Pahlawan Kesiangan Saat Saipul Jamil Bebas, Indah Sari Bantah Pansos dari Bang Ipul
"BIG NO NO TS Media, jangan rusak citra yang udah dibangun dari dulu cuma gara-gara kejar viewer. Walaupun dia sudah menanggung hukuman, korbannya tanpa tau apa-apa harus menanggung trauma seumur hidup," kata Nike Effendi.
"Wah aku kira TS akan menjad talkshow 'eksklusif; dengan memilih bintang tamu yang bisa menginspirasi dan mengedukasi, ternyata sama aja dengan acara2 alay lebay.
Itu mantan pelaku PENCABULAN lhoooo, gak mikir korban, ya???" ujar pengguna bernama Yuni Rachma.
"Please-lah TS Media, tolong dipertimbangkan dengan baik siapa yang harus diundang. Tolong lihat kasusnya seperti apa. Orang kayak gini mau jadi inspirasi?? Please-lah," kata Cephy Winata.
"Miris, ya? Predator seks dikasih panggung. Enak banget lu Ipul ketawa-ketawa senyum-senyum, sedangkan korban menanggung trauma sampai mati," kecam Series Studios.
Sementara kedua, Saipul Jamil diundangkan pada program Kopi Viral di Trans TV pada Jumat pagi sebagaimana diketahui dari Instagram Story Poppy Dihardjo, penyintas KDRT.
"@transtv_corp ke mereka: 'HAHAHA BODOAMAT MADERFAKER, KAMI AKAN AJAK USTAZ JUGA BIAR DIANGGEP TAYANGAN EDUKATIF DAN KALIAN DIHUJAT RAKYAT INDONESIA KALO PROTES," tulisnya.
Hingga Sabtu (4/9/2021) petang, petisi ini ditandatangani oleh lebih dari 205 ribu orang.
Tautan petisi dapat di-klik di sini