Warga Muratara Sempat Demam Susu Beruang, Dijual Mahal Tapi Masih Dibeli

Penulis: Pahmi Ramadan
Editor: Prawira Maulana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ningsi, pemilik warung nasi di Kabupaten Musi Rawas Utara yang juga menjajakan susu beruang.

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Susu Beruang atau Bear Brand sempat menghebohkan masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) belum lama ini. 

Apalagi setelah viral di media sosial video warga menyerbu sebuah supermarket berebut produk olahan Nestle itu. 

Masyarakat termakan informasi di media sosial tentang khasiat susu beruang sebagai obat penangkal virus Covid-19. 

Belakang, klaim tentang susu beruang bisa menangkal Covid-19 tersebut ternyata tidak benar.

Karena heboh, pemilik warung nasi yang sebelumnya tak menjual susu beruang mendadak menjajakan minuman kaleng itu di warungnya. 

"Ya heboh kan, banyak yang nyari, di toko-toko habis, jadi saya jual juga," kata Ningsi, pemilik warung nasi di Kabupaten Musi Rawas Utara, Selasa (31/8/2021). 

Dia mengaku sempat menjual susu beruang dengan harga mahal, namun tetap dibeli warga hingga dagangannya laris terjual. 

Dia mengungkapkan harga susu beruang yang dijualnya saat heboh Rp 25 ribu per kaleng. 

"Saya jualnya belum sampai sebulan, waktu sedang heboh-heboh itu saya jual 25 ribu masih dibeli orang. Sekarang sudah sepi, harganya balik normal lagi, Rp 8.500 sekaleng," kata Ningsi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara, Marlinda Sari mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah termakan informasi di media sosial. 

Dia mengimbau masyarakat untuk mencari informasi dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan terutama tentang Covid-19. 

"Sebaiknya masyarakat memang mencari informasi itu di media-media profesional dalam menyampaikan berita," katanya. 
 
 
 

Berita Terkini