TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kapolrestabes Palembang Kombes Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra mengingatkan masyarakat supaya jangan terlalu euforia terhadap kelonggaran pada PPKM Level 4.
Dia mengingatkan, jangan sampai penurunan angka kasus Covid-19 dua pekan lalu justru malah berubah naik akibat warga yang lalai terapkan prokes lantaran adanya kelonggaran.
"Masyarakat harus sadar mulai dari diri sendiri untuk mencegah penularan Covid-19," ujarnya saat ditemui setelah menghadiri rapat koordinasi pelaksanaan PPKM di Mapolda Sumsel, Rabu (25/8/2021).
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Palembang memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 sampai tanggal 6 September mendatang.
Meski demikian, sejumlah kegiatan di tengah masyarakat mulai diberikan kelonggaran.
Diantaranya operasional mall ditambah menjadi pukul 10.00 WIB sampai 20.00 WIB dengan kapasitasnya harus di bawah 50 persen.
Kafe saat ini juga sudah diperbolehkan buka maksimal hingga pukul 20.00 WIB.
Termasuk resepsi pernikahan sudah boleh digelar dengan catatan undangan tak lebih dari 25 persen dari kapasitas ruangan serta beberapa kebijakan lainnya.
Terkait hal tersebut, Irvan mengatakan, pada kebijakan kali ini, pelaksanaan PPKM telah disesuaikan dengan kondisi dan keadaan di kota Palembang.
Meskipun berada di level 4, namun dalam kajian poin per poinnya terdapat beberapa toleransi.
Akan tetapi, kata Irvan, dalam pelaksanaan aturan PPKM, menurutnya
paling susah untuk mengingatkan dan menertibkan pemilik serta para pengunjung kafe di kota Palembang.
"Yang paling susah diingatkan itu kafe, padahal di aturan sudah jelas pengunjung maksimal 25 persen," katanya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan meski sudah mendapat kelonggaran selama masa PPKM.
"PPKM memang berhasil, dua minggu penurunan kasus sudah lebih baik. Nah jangan sampai karena kelonggaran ini masyarakat jadi euforia lupa prokes," ujarnya.
Baca juga: Warga Palembang Sulit Dapat Vaksin Sampai Berdesakan, Walikota Harnojoyo: Sabar
Senada dengan itu, Ahli Epidemiolog dari Universitas Sriwijaya (Unsri), dr Iche Andriyani Liberty membenarkan telah terjadi penurunan kasus di Sumsel dua pekan terakhir dibandingkan pada kasus akhir Juli lalu.
Dimana angka kasus konfirmasi dan kematian terjadi sedikit penurunan.
"Keterisian tempat tidur RS atau BOR memang alami penurunan, tapi hati-hati BOR ICU. Jangan sampai Pasien isolasi mandiri datang dengan kondisi darurat," ungkapnya.
Namun Iche tetap mengingatkan bahwa kelonggaran PPKM Level 4 yang diberikan oleh pemerintah jangan sampai menjadi euforia lalu membuat masyarakat kendor prokes.
Sebab dikatakannya, puncak Covid-19 tidak bisa diprediksi yang artinya
tergantung dari mobilitas dan pergerakan masyarakat di tengah kondisi Pandemi saat ini.
"Paparan Covid-19 tergantung dari mobilitas masyarakat. Karena transmisi terjadi banyak dari komunitas," ujarnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.