Seputar Islam

Keutamaan Puasa Asyura dan Tasua di Bulan Muharram Lengkap dengan Bacaan Niat dan Jadwalnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram Lengkap dengan Bacaan Niat dan Jadwalnya

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram Lengkap dengan Bacaan Niat dan Jadwalnya.

Rasulullah SAW menyebut bulan Muharram menjadi bulan yang istimewa untuk memperbanyak amalan ibadah, salah satunya dengan menunaikan puasa Asyura dan puasa Tasu'a.

Anjuran untuk melaksanakan ibadah sunah itu sudah diterangkan Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis Riwayat Muslim berikut

"Puasa yang paling afdhil setelag puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram." (HR. Muslim)

Terdapat dua amalan puasa sunnah dalam bulan Muharram yakni Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura.

  1. Puasa Tasu'a yang jatuh pada hari ini, 9 Muharram 1443 Hijirah atau 18 Agustus 2021.
  2. Puasa Asyura yang dilaksanakan pada 10 Muharram 1443 H atau 19 Agustus 2021.

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, ada beberapa nilai penting yang diajarkan Rasulullah.

Sehingga, dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram setiap tahunnya.

Keutamaan puasa Tasu'a dan Puasa Asyura

  • Mengikuti Sunnah Rasul

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: “Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa.” (HR.Muslim).

Abu Hurairah ra. juga berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda: “Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekrang berpuasa, maka siapa yang suka berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!”.

Selain itu, Aisyah ra., istri tercinta Rasulullah saw, menceritakan bahwa hari Asyura adalah hari dimana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah biasa berpuasa.

Rasulullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut, ketika datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa.

Akan tetapi tatkala difardukan puasa Ramadhan, Rasulullah saw. bersabda: “siapa yang ingin berpuasa, ia berpuasa, dan siapa yang tidak ingin berpuasa, ia berbuka.” (HR. Bukhari Muslim).

Melihat cerita Aisyah tersebt, tampak bahwa Rasulullah setengah mewajibkan puasa Asyura, meski kemudian ketika puasa pada bulan Ramadhan diwajibkan, beliau menegaskan bahwa boleh puasa boleh pula tidak.

Ini tentu mengindikasikan akan peningnya puasa ini di mata beliau saw.

  • Untuk menebus doa setahun silam
Halaman
123

Berita Terkini