Tiket Pilpres 2024

Ray Rangkuti Sindir Prabowo, Minta Jangan Ikut Pilpres Lagi Karena Tak Pernah Menang Saat Nyalon

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon membagikan potret pertemuannya dengan Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Kini Ray Rangkuti Sindir Prabowo, Minta Jangan Ikut Pilpres Lagi Karena Tak Pernah Menang Saat Nyalon

Menurut Ray, persoalannya justru bagaimana mencegah hal-hal negatif yang dirasa berkembang, setidaknya pada periode kedua Jokowi.

Misalnya, pelemahan KPK dan gerakan anti korupsi umunya, lemahnya komitmen pada perlindungan HAM, kriminalisasi para kritikus, meningkatkan profesionalisme polisi, mencegah TNI ikut serta dalam aktivitas politik, serta utang negara yang menumpuk.

Bahkan, seperti disebut BPK, Indonesia akan kesulitan membayar utang, nepotisme yang merebak, pembuatan UU yang mengabaikan aspirasi masyarakat, indeks demokrasi yang makin merosot, dan hal negatif lainnya.

"Maka membatasi jabatan presiden untuk mencegah berbagai hal negatif di atas makin jauh atau berkembang adalah salah satunya," beber Ray.

Baca juga: Alasan Qodari Dorong Masa Jabatan Presiden Jadi Tiga Periode, Harus Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024

Baca juga: Prabowo-Puan Maharani di Pilpres 2024 Dianggap Pasangan yang Dipaksakan Prabowo Tak Ingin Kalah Lagi

Sebelumnya, relawan Komunitas Jokowi-Prabowo 2024 alias Jokpro, mengumumkan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bisa menjabat presiden tiga periode.

Namun, Jokpro menginginkan periode ketiga ini Jokowi bisa berdampingan bersama Prabowo sebagai Wakil Presiden.

Beberapa alasan disampaikan mengapa mereka mendukung Jokowi maju sebagai presiden untuk ketiga kalinya.

Penasihat Komunitas Jokpro 2024 M Qodari menilai, duet Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024 bisa meringankan beban ongkos politik yang akan dikeluarkan.

Selain itu, nantinya pilpres akan berlangsung secara lebih terkendali, dan di tahun 2024 nanti Indoenesia tidak akan mengalami benturan lagi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali menanggapi wacana masa jabatan presiden tiga periode, seiring isu amandemen UUD 1945.

"Apalagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik, ya sikap saya enggak berubah."

"Janganlah membuat kegaduhan baru."

"Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi."

"Dan saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi Presiden tiga periode."

"Konstitusi mengamanahkan dua periode, itu yang harus kita jaga bersama-sama," papar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/3/20201) lalu.

Halaman
1234

Berita Terkini