"Secara prinsip sebenarnya kalah presiden jabatannya tiga kali atau 15 tahun, itu berarti akan menghambat regenerasi kepemimpinan politik."
"Berarti ada keterlambatan sirkulasi, kepemimpinan politik kita mandek selama 15 tahun," kata Agus
Publik pun tidak akan bisa mendapatkan alternatif sosok pemimpin-pemimpin baru.
Selain itu jabatan presiden selama tiga periode atau 15 tahun ini juga akan memundurkan demokrasi Indonesia.
"Jadi publik tidak disodori oleh alternatif pemimpin-pemimpin baru."
"Selain itu memundurkan demokrasi kita," tambah pria yang juga Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum UNS.
Pengamat Hukum Tata Negara Fakultas Hukum dan Direktur LKBH FH UNS Surakarta, Dr Agus Riwanto (Istimewa)
Baca juga: Stop Wacana Presiden 3 Periode, Karena Tidak Beretika.
Baca juga: Alasan Qodari Dorong Masa Jabatan Presiden Jadi Tiga Periode, Harus Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024
Baca juga: Prabowo-Puan Maharani di Pilpres 2024 Dianggap Pasangan yang Dipaksakan Prabowo Tak Ingin Kalah Lagi
Baca juga: Erick Thohir Disebut Sebagai Pemecah Kebuntuan Capres Pada Pilpres 2024 Mendatang, Miliki Kesamaan
Jokowi-Prabowo Diimbau Tak Ikut Kontestasi Pilpres Lagi
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Pengamat Politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai, jika yang dimaksud mewacanakan masa jabatan presiden 3 periode untuk mencegah adanya polarisasi kembali di Pilpres 2024.
Maka, kata Ray, justru Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto diimbau untuk tidak lagi ikut konstestasi pemilu.
Bukan, malah didukung untuk maju bersama seperti yang dideklarasikan oleh kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai ‘Komunitas Jokowi-Prabowo 2024’.
"Selain untuk mencegah polarisasi itu, alasan lain adalah tidak perlu amandemen untuk priode jabatan presiden. Dan biaya politik untuk hal ini jauh lebih murah," kata Ray Rangkuti dalam diskusi Presiden Jokowi 3 Periode: Khayalan atau Kenyataan yang disiarkan secara virtual, Rabu (23/6/2021).
Lebih lanjut, Ray mengatakan, untuk Prabowo dikarenakan alasan etik.
Pasalnya, dari tiga kali pencalonan kontestasi Presiden atau Wakil Presiden, Prabowo tak pernah menang.
Untuk itu, Ray menyebut sudah waktunya memberi kesempatan pada tokoh yang muda untuk maju di Pilpres 2024.
"Sudah saatnya memberi kesempatan kepada generasi berikutnya," jelasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Inilah Dampak Jika Wacana Presiden 3 Periode Disetujui.