Tiket Pilpres 2024

Operasi Senyap Disebut Sudah Dilakukan Agar Jokowi Bisa Tiga Periode

Suhendra menyatakan alasan Qodari mendesakkan wacana Jokowi 3 periode perlu lebih fokus agar pencapaian terpola yakni demi kesinambungan pembangunan

Editor: Slamet Teguh
Tribunnews
Presiden Jokowi melambaikan tangan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) yang masih akan digelar pada tahun 2024 mendatang, sudah menimbulkan gosip panas.

Namun, yang paling hangat tentu bukan nama-nama yang disebut bakal maju.

Tapi, nama Jokowi yang disebut akan maju untuk tiga periode.

Bahkan, sejumlah menteri, mantan pejabat dan orang-orang dekat Presiden Joko Widodo disebut sibuk melobi MPR untuk amandemen Pasal 7 UUD 1945 agar masa jabatan Presiden Jokowi bisa diperpanjang atau 3 periode.

Demikian laporan sebuah majalah mingguan yang terbit hari ini, Senin (21/6/2021).

Suhendra Hadikuntono, inisiator awal Jokowi 3 periode, yang mengembuskan wacana itu pada 18 November 2019 lalu diduga ikut melobi MPR agar Jokowi bisa menjabat 3 periode dengan melakukan Amandemen Pasal 7 UUD 1945.

Saat dikonformasi terkait hal tersebut, Suhendra tidak menampik tetapi juga tidak mengiyakan.

"Sekarang kan teknologi sudah canggih. Silakan periksa jejak digital saya, terutama melalui pemberitaan media. Di sana semua pertanyaan itu akan terjawab," ujar Suhendra Hadikuntono di Jakarta, Senin (21/6/2021).

"Namanya juga operasi senyap. Kalau dibeberkan, bukan operasi senyap lagi dong," lanjut Suhendra yang juga eks Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) ini.

Suhendra mengakui, langkah Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari yang mendeklarasikan dukungan untuk Presiden Jokowi menjabat 3 periode, bahkan membentuk Relawan Jokowi-Prabowo atau "Jok-Pro 2024" merupakan "follower"-nya, karena sejak 2019 dirinya sudah melakukan hal yang sama.

"Bagus dong, upaya kebaikan berbuah kebaikan," kata Suhendra yang dikenal sebagai Pendiri dan Ketua Umum Putra-Putri Jawa Kelahiran Sumatra, Sulawesi, dan Maluku (Pujakessuma) Nusantara ini.

Suhendra menyatakan alasan Qodari mendesakkan wacana Jokowi 3 periode perlu lebih fokus agar pencapaiannya terpola yakni demi kesinambungan pembangunan nasional.

"Terutama pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dan proyek-proyek infrastruktur lainnya seperti jalan tol, bandar udara dan pelabuhan. Kalau Presiden Jokowi lengser di 2024, kita khawatir proyek-proyek monumental itu akan batal," paparnya.

Di samping itu, kata Suhendra, usia Jokowi yang hari ini genap 60 tahun masih relatif muda untuk usia harapan hidup orang Indonesia yang dari tahun ke tahun terus meningkat.

"Bandingkan dengan Joe Biden yang usia 78 terpilih jadi Presiden AS, dan Mahathir Mohamad yang usia 90 terpilih jadi Perdana Menteri Malaysia. Dalam usia yang masih relatif muda, sayang jika kapasitas dan integritas Pak Jokowi tidak bermanfaat karena terhalang konstitusi," terangnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved