Sejumlah Tokoh di Sumsel Disebut Gabung Partai Ummat, Ini Jajaran Pengurus DPW Partai Ummat Sumsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah Tokoh di Sumsel Disebut Gabung Partai Ummat, Ini Jajaran Pengurus DPW Partai Ummat Sumsel

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sejumlah mantan pejabat penting di wilayah pemerintahan Sumsel dikabarkan bergabung ke partai Ummat, besutan mantan ketua MPR RI Amien Rais.

Diantaranya mantan Sekretaris DPRD (Sekwan) Sumsel H Subur, dan mantan Kepala kantor wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel Hambali Abubakar dan lainnya.

Dimana mereka terlihat saat deklarasi partai Ummat pada 17 Ramadhan lalu.

Subur yang dikonfirmasi membenarkan jika dirinya bersama Hambali dan beberapa rekannya yang lain hadir dalam deklarasi partai Ummat di Hotel Swarna Dwipa tersebut, namun dirinya diumpakan sebagai tamu bukan kader partai Ummat.

"Kita diajak dan diundang pak Niko kebetulan PIC beliau, dia menghubungi melalui group WA dan mengajak kawan-kawan kita lainnya dan saat itu kita dikasih baju untuk hadir dalam deklarasi. Jadi sebagai bintang tamu saja," kata Subur saat dihubungi Tribun Sumsel, Sabtu (1/5/2021).

Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM ini, belum memastikan apakah nantinya benar- benar terjun ke dunia politik melalui partai Ummat, dan akan melihat perkembangan yang ada. 

"Jadi lihat keadaan nanti setelah terbentuk kita akan lihat dulu perkembangan partai Ummat setelah terbentuk dan diverifikasi faktual Kemenkumham dan KPU. Tapi kita suka dengan mottonya melawan kezaliman menegakkan keadilan, bagus kan," bebernya.

Ditambahkan Subur,  Niko selama ini mendapat mandat penuh dari pusat (Amien Rais) untuk membentuk kepengurusan mulai dari DPW, DPC hingga Kecamatan di Sumsel. 

"Memang dia ngomong perlu pengurus dari provinsi, kabupaten/ kota dan Kecamatan untuk memenuhi syarat kepengurusan partai Ummat, agar menjadi peserta pemilu 2024 mendatang," capnya.

Meski begitu, ia selaku tokoh sesepuh bersama teman lainnya siap mensuport partai Ummat di Sumsel, namun kapasitasnya bukan pengurus utama melainkan penasehat ataupun dewan syuro.

"Yang pasti partai perlu pengurus yang energik dan sinergi, sedangkan yang tua ini cukup sebagai dewan pengarah. Sebab oganisasi itu bisa besar tergantung SDMnya, jadi pilih orang yang tepat, galak bekerja dak cocok," tuturnya.

Ditambahkan Subur, beberapa nama yang ia ajak termasuk mantan Kakanwil Kemenag Sumsel Hambali, namun kapasitasnya memberikan doa (takziah) pada acara itu. 

"Jadi, kita belum bergabung dan hanya diundang dan diajak buka bersama, kami senang- senang saja diajak makan," ungkapnya.

Subur sendiri tak menepis dirinya saat ini masih kader partai Demokrat, namun ia tidak terlalu aktif, karena ia memilki KTA diajak tokoh senior Demokrat Sarjan Taher saat itu.

"Termasuk di PKB saya dimasukan di dewan penasehat tapi aku serahkan ke yang muda- muda saja. Tapi, kalau kita bergabung ke partai Ummat tidak boleh double anggota partai, harus mengundurkan diri  salah satunya dan tergantung pak Niko nantinya, karena kita akan lihat suasananya yang ada," terangnya.

Halaman
1234

Berita Terkini