Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSUMSEL.COM, BOYOLALI - Terjadi angin kencang di Dukuh Ngargosari, Desa Ngagrong, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, bubar Kamis (8/4/2/2021) siang.
Acara kondangan pun terpaksa dibubarkan.
Camat Gladaksari, Sadeli mengatakan, acara kondangan sedekah adalah tradisi yang digelar warga untuk mengirimkan doa pada leluhurnya yang sudah mendahului.
Kegiatan tersebut digelar di salah satu rumah warga.
"Pas kejadian angin ribut itu pas lagi membagikan teh," papar dia, Kamis (8/4/2021).
Akhirnya kegiatan tersebut bubar lantaran angin ribut cukup besar sampai merusak teras rumah warga.
Angin menerjang rumah warga, bahkan sampai menyebabkan rumah rusak dan genting berterbangan.
Camat Gladaksari, Sadeli mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB saat warga sedang persiapkan hajatan.
"Terjadi angin puting beliung saat itu ada yang punya hajatan," ucap Sadeli kepada TribunSolo.com, Kamis (8/4/2021).
Sadeli mengatakan, dari kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa .
"Kerugian ditaksir sekitar Rp 3 juta," kata Sadeli.
Kejadian serupa pernah terjadi di Karanganyar, sebuah acara pesta hajatan di Tasikmadu, Karanganyar nyaris kacau karena angin kencang pada Minggu (28/3/2021).
Beruntung pesta hajatan tersebut sudah terselenggara pada siang harinya.
Sebab pada Minggu pukul 16.00 WIB terjadi angin kencang.
Camat Tasikmadi, Junaedi Purwanto mengatakan, benar ada angin kencang yang terjadi di wilayahnya pada sore hari.
"Itu sebuah tenda pesta jadi korban, porak poranda," papar dia, Minggu (28/3/2021).
"Beruntung terjadi setelah acara bubar," katanya.
Jadi tidak ada tamu undangan yang terdampak.
"Jadi di dalam tidak ada orang," jelas Junaedi.
Selain itu, ada seorang warga bernama Sri Wahyu tersebut terkejut saat halaman depan rumahnya tertimpa pohon di kala hujan dan angin mendera.
"Dia terkejut tiba-tiba ada suara dentuman keras di depan rumahnya," katanya.
Karena kaget dia dilarikan ke rumah sakit.
"Bukan karena luka atau ada tertimpa benda," imbuhnya.
Sebelumnya Pohon Tumbang
Sebelumnya, hujan disertai angin menerjang Desa Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar pada Minggu (28/3/2021) pukul 16.00 WIB.
Akibatnya sejumlah pohon bertumbangan menimpa jalanan, sekolah, rumah hingga pemakaman.
Bahkan sebuah tenda pesta hajatan sempat porak poranda akibat hujan disertai angin kencang itu.
Atas kejadian itu sejumlah masyarakat dibantu oleh personel SAR, pemadam kebakaran dan aparat gabungan keamanan melakukan pembersihan.
Komandan Markas Sar Karanganyar, Arief Sukro Yulianto menjelaskan, pihaknya langsung datang ke lokasi dan melakukan upaya pembersihan.
"Kami dapat laporan langsung lakukan pembersihan, dari memotong dahan pepohonan yang roboh, hingga memperbaiki beberapa fasilitas umum yang rusak akibat angin itu," katanya kepada TribunSolo.com.
Dirinya menjelaskan bahwa dari kejadian itu tidak ada korban jiwa.
"Tidak ada korban jiwa, kami butuh satu jam untuk pengkondisian jalanan agar kembali bisa digunakan," terangnya, Minggu (28/3/2021).
Selain itu kemacetan sempat terjadi di lalu lintas Jalan Karanganyar-Tasikmadu.
"Sempat terjadi kemacetan selama 30 menit, namun berkat gotong royong tadi sore, pohon bisa kami pindahkan segera," jelasnya.
Adapun kendala terbesar yang dihadapi oleh relawan dan warga dalam evakuasi kali ini adalah untaian kabel listrik yang mana bila tidak berhati-hati dapat mencelakai diri.
"Tadi kabel listrik menjuntai panjang, dan listrik belum padam, beruntung bisa kita kendalikan dan selamat," ungkapnya.
Kejadian serupa juga pernah terjadi di Klaten, bencana angin kencang terjadi di sekitar Pasar Sampahan, Desa Joho, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Rabu (3/2/2021) pukul 13.30 WIB lalu.
Akibatnya atap rumah warga rusak dan los pasar ambruk, juga ada pohon tumbang di lokasi tersebut.
Kapolsek Prambanan, AKP Soeyono mengatakan, benar ada kejadian tersebut di wilayahnya.
"Terjadi hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkan lapak pasar di Desa Joho roboh dan rumah warga tertimpa pohon munggur," ucap Soeyono kepada TribunSolo.com, Rabu (3/2/2021).
Soeyono mengatakan, ada 2 warga Desa Joho yang menjadi korban angin kencang itu.
Korban pertama merupakan seorang lansia perempuan bernama Parno Welas (60) warga RT 14 RW 05, Dukuh Bangsan, Desa Joho, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Sedangkan korban kedua seorang warga RT 06 RW 02 Dukuh Padan Jobo, bernama Purwanto (40).
"Korban bernama Parno nengalami luka ringan dan dibawa ke RSI Manisrenggo, sedangkan Purwanto mengalami patah tulang akibat tertimpa pohon dan dibawa ke Balai Pengobatan Sangkal Putung, Babadan, Kalasan, Sleman," ucapnya.
"Untuk kerugian yang ditimbulkan dari bencana angin kencang ini, kurang lebih sekitar Rp 100 juta," lanjutnya.
Kejadian Serupa
Kejadian serupa sebelumnya pernah terjadi di Wonogiri, seorang petani dilaporkan tewas setelah tertimpa pohon tumbang, Minggu (31/1/2021).
Tertimpanya seorang petani dari Kelurahan Beji, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri hingga tewas menjadi korban cuaca buruk yaitu hujan disertai angin kencang yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Wonogiri.
Camat Nguntoronadi, Endrijo Raharjo yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon selulernya, Senin (1/2/2021) pagi mengatakan warganya yang meninggal tertimpa pohon tumbang bernama Sutarto (50).
Korban tertimpa pohon tumbang bersama sepeda motor yang dikendarainya saat pulang dari sawah.
“Korban tertimpa pohon tumbang saat pulang mengendarai sepeda motor dari sawahnya. Korban meninggal langsung ditempat,” kata Endrijo.
Korban ditemukan warga tertimpa pohon tumbang di Dusun Nadi, Desa Kedungrejo, Kecamatan Nguntoronadi.
Pohon tumbang yang menimpa korban terjadi saat hujan disertai angin kencang menerjang wilayah tersebut.
Menurut Endrijo, sebelum tertimpa pohon korban sempat menggarap sawah di wilayah Desa Kedungrejo, Nguntoronadi, Wonogiri.
Lantaran melihat mendung gelap dan segera turun hujan lebat, korban memutuskan pulang ke rumah mengendarai sepeda motor.
Naas, di tengah perjalanan, hujan turun deras disertai angin. Korban pun nekat melajukan sepeda motor meski di kiri dan kanan ruas jalan banyak pepohonan.
Setibanya ditempat kejadian, kata Endrijo, tiba-tiba sebuah pohon tumbang menimpa korban yang mengemudikan sepeda motor.
Warga yang melihat korban tertimpa pohon memberikan bantuan namun ternyata korban sudah meninggal dunia.
Endrijo menambahkan, bencana alam angin kencang yang melanda Nguntoronadi menimbulkan kerusakan rumah warga dan pohon tumbang di seluruh desa kecamatan itu. Kondisi itu juga berdampak pemadaman listrik sampai saat ini. (Kompas.com/Muhlis Al Alawi)