"Saya tidak tahu, taunya ada itu (baiat), bagaimana orang tidak tau," kata Munarman.
Namun Najwa Shihab dan Munarman sempat terlibat adu argumen saat Nana menanyakan, apakah Munarman menyampaikan klarifikasi itu ke polisi atau tidak ?
Namun pertanyaan Najwa Shihab itu langsung ditanya balik oleh Munarman
"Perbuatan saya diundang, apakah perbuatan pidana, kenapa saya harus klarifikasi, itu dulu," tanya Munarman.
"Apakah itu kejahatan, karena itu bukan kejahatan bearti tidak ada kewenangan pemanggilan itu," kata Munarman.
"Berarti memang belum dipanggil," tanya Najwa lagi.
"Berarti Anda minta saya dipanggil." jawab Munarman.
Baca juga: Diam-diam Membuntuti, Kagetnya Suami di Palembang Ini Lihat Istrinya Bersama Selingkuhan di Mobil
Baca juga: Biawak Raksasa Panjang 2 Meter Masuk Minimarket, Panjat Rak Makanan, Pengunjung Tak Berani Mendekat
Baca juga: Sambil Menangis, Desiree Tarigan Bantah Selingkuh: Apakah Masuk Akal, Saya Sudah Lama Manopause
Namun perdebatan itu berhasil ditengahi oleh Soleman B Ponto, Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI 2011-2013.
Menurut Soleman, kehadiran Munarman itu merupakan indikasi.
Namun indikasi itu akan diperbincangkan secara tertutup.
"Jadi kehadiran itu hanya indikasi, dan saya tidak mungkin bisa memutuskan ada pelanggaran atau tidak," kata Soleman.
"Hanya Indikasinya apa, kalau kita berbicara indikasi, indikasi bahwa FPI ada hubungan dengan ISIS atau apa, dari indikasi itu kita nyatakan warning, ingin tidak boleh keluar, ini sifatnya rahasia. Karena apa bisa benar bisa salah"
"Inilah akibatnya, jika berita dari Intelejen keluar terjadilah kekacauan ini," kata Soleman.
Sementara itu, Ridlwan Habib, Peneliti Terorisme Universitas Indonesia, juga membela Munarman pada kesempatan itu.
Sebab kata dia, kondisinya sudah terlanjur viral.