Baca tanpa iklan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pandemi Covid19 saat ini ternyata masih berdampak pada pengajuan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Klas 1 Palembang.
Hal ini diungkapkan Kepala Subseksi Lalu Lintas Keimigrasian Triman Yulianto SE, Jumat (19/3/2021).
Menurut Triman saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Imigrasi Palembang sebetulnya sudah membatasi dalam permohonan paspor. Akan tetapi, meski sudah dibatasi ternyata dari batas pemohon yang ditentukan juga tidak tercapai.
"Kami membatasi per hari untuk pengajuan paspor 41 pemohon. Tetapi, setiap hari hanya terealisasi rata-rata 15 pemohon," katanya.
Sejak pandemi melanda, pembatasan pembuatan paspor langsung diberlakukan. Sejak setahun lalu, pembatasan ini sudah dilaksanakan. Akan tetapi, karena dampak pandemi tidak banyak masyarakat yang mengajukan untuk membuat paspor.
Terlebih, sudah setahun terakhir ini pula aktivitas kedatangan dan keberangkatan dari luar negeri ditutup. Sehingga, penerbangan yang akan berangkat dan datang di Bandara Internasional SMB II Palembang juga tidak ada.
"Sekarang, pemohon yang mengajukan rata-rata dari akademis dan juga persiapan haji. Untuk masyarakat umum, lebih cenderung tidak ada," jelasnya.
Baca juga: Kurir Narkoba Selundupkan Sabu Lewat Bandara, Dibungkus Kondom Masuk Dalam Anus, Ditangkap Polisi
Baca juga: Maling Motor di Masjid An-Nur, Bawa Penjepit Besi Rusak Kunci Tambahan, Korban Jemaah Sholat Subuh
Karena tidak adanya penerbangan dari maupun ke luar negeri yakni Singapura dan Malaysia, sehingga petugas yang ada di Bandara SMB II Palembang juga tidak terlalu banyak. Petugas yang standby hanya petugas piket. Ini bertujuan untuk mengantisipasi bila ada hal dadakan di bandara.
Meski pemohon paspor di Kantor Imigrasi Palembang tidak terlalu banyak, pegawai Kantor Imigrasi tetap beraktivitas seperti biasa. Sesuai dengan protokol kesehatan, pegawai Kantor Imigrasi tetap melayani pemohon paspor yang datang ke sana.
"Sudah setahun seperti ini. Mungkin masyarakat juga berpikir, lebih baik di rumah ketimbang beraktivitas di luar rumah. Apalagi mau ke luar negeri," pungkasnya.