Andi Mallarangeng Kasihan dengan Moeldoko Jadi Ketum Abal-abal: Syahwat Politiknya Terlalu Kuat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andi Mallarangeng dan Moeldoko.

TRIBUNSUMSEL.COM - Kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) akhirnya ditanggapi oleh Andi Mallarangeng.

Sebagai Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mengaku kasihan dengan Moeldoko.

Moeldoko yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, terpilih sebagai Ketua Umum Demokrat dalam KLB tersebut.

Baca juga: Kini Demokrat Ricuh, SBY Disebut Kena Karma Terhadap Gus Dur, Peristiwa Kuda Tuli dan PKB Jadi Bukti

Pidato Perdana Moeldoko Usai Terpilih Jadi Ketum Demokrat Versi KLB Deli Serdang, Jumat (5/3/2021). (YouTube Kompastv)

Menurutnya, jabatan ketua umum yang diperoleh Moeldoko adalah abal-abal.

Pasalnya jabatan tersebut didapat berdasarkan KLB yang abal-abal.

"KLB abal-abal dan kemudian memilih ketum abal-abal," ujar Andi, dikutip dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Sabtu (6/3/2021).

"Sebenarnya kasihan saya melihat Pak Moeldoko, syahwat politiknya terlalu kuat untuk berkuasa," ucapnya.

"Sehingga mau menjadi ketum abal-abal dari sebuah kongres abal-abal."

Mantan Menpora, Andi Mallarangeng melakukan pencoblosan di ruang tunggu Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2014). Sebanyak 22 tahanan KPK menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Legislatif kali ini. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Keyakinannya bahwa KLB tersebut abal-abal karena digelar tidak sesuai dengan syarat-syarat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Di antaranya menurut Andi adalah harus diusulkan dan dihadiri oleh dua per tiga ketua DPD dan setengah ketua DPC.

Serta mendapatkan izin dari Ketua Majelis Tinggi Partai, dalam hal ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono (AHY).

Sedangkan dikatakannya, tidak ada satupun ketua DPD yang hadir dalam KLB tersebut dan hanya ada segelintir ketua DPC.

"jadi ini semua enggak ada sama sekali memenuhi syarat AD/ART," kata Andi.

"Ini sebenarnya KLB abal-abal, dilakukan oleh orang-orang tidak jelas, bukan pemilik suara," tegasnya.

Lebih lanjut, terkait keterlibatan Moeldoko, Andi memberikan sindiran.

Pasalnya sebelumnya, Moeldoko selalu membantah ketika disinggung soal gerakan pengambilalihan Partai Demokrat (PKD-PD).

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang, Sumatera Utara, Jenderal (Purn) TNI Moeldoko menyampaikan pidato politik pertamanya, Jumat (5/3/2021) malam. (Tangkap Layar Kompas TV)
Halaman
123

Berita Terkini