Ketika militer mengambil alih kekuasaan lewat kudeta, Angel bergabung dengan ribuan anak muda lain di Myanmar untuk menyuarakan penolakannya.
Ia pun membayar mahal sikapnya itu dengan nyawanya.
Satu pesan yang tertera gantungan ID, ia minta organ tubuhnya didonorkan.
Ia menuliskan pesan yang kira-kira berbunyi demikian, "Jika saya terluka dan tidak dapat kembali ke kondisi baik, tolong jangan selamatkan saya. Saya akan memberikan bagian tubuh saya yang berguna kepada seseorang yang membutuhkan."