TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Isak tangis Yeni (39) langsung tak terbendung saat melihat tubuh anaknya, Rio Nugroho (16) sudah terbujur kaku di kamar jenazah Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Rabu (10/2/2021).
Rio adalah pelajar SMK Tri Dharma yang tewas seketika dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan Sultan Mansyur Kelurahan Bukit Lama Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang.
"Ini anakku," jerit Yeni terduduk lemas sembari terus memegang tubuh anaknya yang sudah dibungkus kain kafan.
Hendra (43) suami Yeni yang juga ayah kandung Rio hanya bisa berusaha menenangkan tangis histeris istrinya.
• Inilah Identitas Laki-laki yang Meninggal di Masjid Sukabangun Palembang
Ia terus mengingatkan bahwa semua yang terjadi adalah kehendak dari sang maha pencipta.
"Sudah mau bagaimana lagi, ikhlaskan saja," ujarnya berusaha menenangkan sang istri.
Bukan main kesedihan yang dialami pasangan suami istri warga Jalan rambutan dalam lorong rawasari 5 nomor 1659 rt 43 rw 11 kelurahan 30 ilir kecamatan ilir barat 2 Palembang ini.
Apalagi Rio adalah anak pertama yang diharap bisa jadi sandaran keluarga mereka kelak, terlebih bagi kedua adiknya yang masih kecil.
"Dia sekarang duduk di kelas 2 SMK dan lagi magang di Dishub daerah Tangga Buntung," ujar Hendra seraya seraya menenangkan istrinya.
Wajar bila ibu kandung Rio terus menangis meratapi kepergiaan anaknya.
• Parkir di Halaman Masjid, Mahasiswa di Palembang Kaget Ada Kegaduhan, Motornya Nyaris Dicuri
Sebab belum sampai satu jam kecelakaan itu terjadi, mereka masih sempat bertemu di rumah dan makan siang bersama.
Ya, Rio memang punya kebiasaan selalu pulang ke rumah saat makan siang.
Meski ia sudah diberi uang jajan, pemuda itu tetap setia untuk menyantap masakan buatan ibunya.
"Kami sekeluarga memang punya kebiasaan makan siang di rumah. Meskipun ada uang, kami tetap memilih makan masakan ibunya.
Rio juga sama, dia lebih suka masakan ibunya jadi selalu pulang saat istirahat makan siang. Dan kecelakaan ini terjadi waktu dia mau pulang lagi ke tempat magang setelah makan siang," kata Hendra.