Daerah tersebut diantaranya Kecamatan Indralaya Utara, Indralaya, Tanjung Batu, Payaraman dan Rambang Kuang.
Kemudian Kecamatan Kelekar dan Belida Darat di Muaraenim serta Kecamatan Rambang Kapak Tengah di Prabumulih.
Di sepanjang trase tol yang menghubungkan Indralaya dan Prabumulih ini, membelah perkebunan tebu, karet, sawit dan rawa.
"Jadi akses pejalan kaki, khususnya mobilitas petani di sepanjang trase tol jangan sampai terganggu," jelas Hasan.
Selain 26 akses pejalan kaki, kontraktor juga akan membangun 11 jembatan untuk kendaraan dan dua underpass untuk kendaraan.
Adapun dua underpass untuk kendaraanbakan dibangun di Kelurahan Indralaya Mulya, Kecamatan Indralaya.
Underpass sepanjang 36 meter itu nantinya akan berada di bawah jalan lintas Sumatera ruas Indralaya-Kayuagung.
Sementara satu underpass lainnya berada di daerah rawa dekat Komplek Perkantoran Terpadu (KPT) Pemkab Ogan Ilir di Tanjung Senai, masih wilayah Indralaya.
Secara keseluruhan, ruas Tol Indraprabu dari zona I hingga zona III sepanjang 35 kilometer sedang dikerjakan.
Sementara zona IV hingga zona VI sepanjang 30 kilometer akan digarap April mendatang.
"Tol Indraprabu yang merupakan salah satu rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang-Bengkulu ditargetkan rampung 100 persen pada triwulan kedua atau Juli 2022," kata Hasan.