Senang sekali Kiki yang gila halunya. Tapi cincin itu tersangkut di jari manisnya. Cemaslah Kiki yang mau melepaskan cincin dan memanggil Mirna untuk melepaskan cincin dari jari manisnya.
Viktor menemui Rafael bertanya soal hari pertama di kampus. Ditambah mengenai Andin, teman lamanya yang sekampus. Viktor bercerita pernah mengajar tapi berhenti sebentar dan mengajar lagi. Rafael baru tahu Andin terlibat kasus pembunuhan dan dipenjarakan.
Rafael tak yakin dengan keadaan ini. Viktor tak menceritakan lebih jauh.
Mirna menarik cincin yang dikenakan Kiki. Tapi tak dapat dilepaskan hingga Reyna ikut bantu.
Kiki mau saja dilamar, tapi tetap panik jika mengira itu punya Al. Tangan Mirna memberi isyarat tamat kepada Kiki.
Nino masih berpikir cara membuktikan Andin tak bersalah dan lalu teringat Andin mengatakan ada Elsa di tempat kejadian.
Lalu, teringat ada masalah apa antara Andin, Elsa, dan Roy.
Maka, Nino menyarankan makan malam di luar untuk mencari tahu soal Roy.
Al melepaskan jasnya untuk menutup Andin yang bersedekap tangan menahan dingin rooftop.
Dan mengenakan pada badan Andin. Dia menutupnya sebab tak mau Reyna sedih jika Andin sakit.
Al pun mengenakan jasnya ke badan Andin. Muka Andin masih mengeras tapi melembut saat melihat Al. Tak lama berselang, Al meninggalkan Andin untuk mengambil makanan di pinggir dan menyuapi makanan ke mulut Andin .
Andin mencemaskan seandainya Rosa tahu dengan masa lalu dan kasusnya. Tetap saja Andin berpegang dengan keyakinan bukan dia yang membunuh Roy, anak kesayangan Rosa. Andin merasa tak yakin, Rosa akan menerimanya lagi.
Selain itu, dia selalu mempertanyakan kenapa harus dia berada di posisi ini. Dulu, saat berpacaran dengan Roy, Andin tak pernah diperkenalkan dengan orang tua Roy. Roy tak mau memperkenalkan Andin kepada Aldebaran. Nanti Al menyukai Andin.
Sampai putus pun, Roy tak sempat mengenalkan kepada orang tua Roy.
Andai kata Roy mengenalkan kepada keluarganya, keadaan tak seperti ini, tidak menikah dengan Aldebaran, dan tak saling menyakitkan.